
Foto Ilustrasi. (iStock)
Malang- Lagi-lagi figur publik terjerat narkoba. Selebgram Millen Cyrus diamankan polisi untuk kedua kalinya. Ia positif benzo atau benzodiazepine, setelah menjalani tes urin.
Benzo sendiri adalah obat Anti-Kecemasan yang sering disalahgunakan. Benzodiazepine adalah golongan obat yang disebut sebagai tranquilizers atau penenang, seperti dikutip dari WebMD. Benzodiazepine bekerja pada susunan saraf pusat, menghasilkan efek sedasi atau menenangkan.
Mengutip halodoc, pada akhir tahun 1940-an obat yang menenangkan pikiran ini dikembangkan. Kemudian yang pertama dipasarkan adalah klordiazepoksid (semula dinamakan methaminodiazepokside) pada tahun 1960, kemudian dilakukan biotransformasi menjadi diazepam (1963).
Selain itu ada juga nitrazepam (1965), oksazepam (1966), medazepam (1971), lorazepam (1972), klorazepat (1973), flurazepam (1974), temazepam (1977), triazolam dan clobazam (1979), ketazolam (1980), lormetazepam (1981), flunitrazepam, bromazepam, prazepam (1982), dan alprazolam (1983).
Saat ini, Food and Drug Administration (FDA) hanya menyetujui sekitar 15 jenis benzodiazepines saja, dari 2.000 lebih jenis yang ada.
Sementara Badan Narkotika Nasional (BNN) – Balai Laboratorium Narkoba menyebut benzodiazepines biasanya tersedia dalam bentuk tablet. Cara penggunaan yang paling umum adalah dengan cara diminum (via oral), tetapi bisa juga digunakan dengan cara intravena, intramuscular, atau melalui rectal. Merek yang cukup populer dan juga kerap disalahgunakan antara lain Xanax (Alprazolam) dan Valium (Diazepam). Ada juga yang dulu dipakai sebagai obat tidur, Dumolid (Nitrazepam).
Beberapa kondisi yang diatasi dengan obat golongan benzodiazepine antara lain:
- Gelisah
- Insomnia
- Kecanduan alkohol
- Pengendali kejang
- Relaksasi otot
- Obat penenang sebelum operasi.
Mengonsumsi benzo tidak sesuai anjuran, dapat menimbulkan sejumlah efek samping. Semakin lengkap jika dikombinasi dengan alkohol dan jenis obat lain. Dampaknya fatal, hingga kematian.
Reaksi benzodiazepines bisa berbeda-beda pada tiap orang mulai dari yang ringan hingga berat. Berikut beberapa efek samping yang bisa timbul setelah menggunakan benzodiazepines dalam dosis tinggi, dikutip dari halodoc.
- Mengantuk
- Kebingungan
- Pusing
- Penglihatan kabur
- Kelemahan
- Bicara tidak jelas
- Kurang koordinasi
- Sulit bernafas
- Koma
Penyalahgunaan benzodiazepin kronis dapat juga bisa mengarah pada gejala-gejala berikut:
- Kegelisahan
- Insomnia
- Anoreksia
- Sakit kepala
- Kelemahan
Berdasarkan lamanya efek yang timbul saat mengonsumsi benzodiazepine pada tubuh di bagi 3, yakni :
- Ultra short acting, contohnya Midazolam dan Triazolam
- Short acting, contohnya Alprazolam dan Lorazepam
- Long acting, contohnya Chlordiazepixode dan Diazepam
Penyalahgunaan benzodiazepines bisa dideteksi lewat pemeriksaan urine, Seperti yang dilakukan polisi saat mengamankan selebgram Millen Cyrus, Minggu(28/2). Alat yang digunakan untuk skrining urine adalah rapid test jenis benzodiazepines. Waktu pendeteksian berdasarkan lama penggunaannya, di antaranya:
- Penggunaan tidak rutin atau sekali pakai, 2–5 hari.
- Penggunaan rutin atau berulang, 4–14 hari
- Pecandu, 1 bulan.
Namun, ada beberapa jenis obat-obatan atau produk herbal yang dapat mengganggu dalam pemeriksaan skrining pada urine benzodiazepines, yaitu oxaprozie dan sertraline.
Nah itulah beberapa fakta seputar benzodiazepines. Jangan coba-coba menyalahgunakan obat ini, Selain harus berurusan dengan pihak berwajib, anda juga bisa merasakan efek buruk pada tubuh anda. Jaga kesehatan selalu ya. (dtk/hlc/anw)