
ILUSTRASI: Vaksin Sinovac. (Foto: Getty Images/Kevin Frayer)
Malang – Berdasarkan catatan medis, bahwa efek samping vaksin Sinovac antara lain: mual hingga lemas, kesulitan bernapas, kesemutan, nyeri atau kemerahan di sekitar tempat suntikan, nyeri otot atau sendi, sakit kepala, bahkan kelelahan. Semua efek ini dikategorikan sebagai efek umum dan akan hilang dengan segera
“Itulah sebabnya, efek-efek demikian ini dikategorikan sebagai efek lokal ringan hingga sedang, dan efek sistemik,” kata Dosen Prodi Pendidikan Biologi FKIP dan Pasca-sarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Assoc. Prof. Dr Atok Miftachul Hudha, M.Pd.
Terkait, berubahnya ukuran alat vital pria menjadi lebih besar setelah vaksinasi, meski kabarnya hoax, tentu menjadi menarik perhatian. Karena hal ini benar-benar baru. Jika kasus ini benar-benar terjadi, maka tidak hanya kepiawaian Mak Erot saja yang dianggap mampu mengubah ukuran alat vital pria.
Menurut Atok, besar kecilnya ukuran alat vital, khususnya pada seorang pria, banyak faktor yang mempengaruhi. Antara lain; usia, ras, genetik, kondisi fisik, dan beberapa faktor lain. Anak kecil berbeda ukuran alat vitalnya dengan orang dewasa. “Demikian juga berdasarkan ras, ukuran alat vital pria Indonesia, pasti akan berbeda dengan ukuran alat vital pria asal Brasil, Amerika, Eropa, bahkan Afrika,” ujarnya.
Terkait kasus berubahnya ukuran alat vital pada pria peserta vaksinasi Sinovac di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, seperti diberitakan Indotimur.com pada Senin (22/2/2021), menurut Atok kemungkinan sangat dekat dengan faktor genetik. Karena faktor genetik bisa muncul pada generasi keturunannya.
Untuk itu perlu dilakukan telusur kepada keluarga peserta pria itu, apakah memang pada jalur keluarga dalam satu genetik ada yang memiliki ukuran alat vital sebagaimana yang dilaporkan. “Mengapa faktor genetik menjadi unsur utama yang perlu di telusur. Karena tubuh kita dari ujung rambut hingga ujung kaki semuanya muncul dari faktor genetik yang diturunkan oleh orangtua kita, atau kakek kita. Bahkan, garis keturunan di atasnya lagi,” jelasnya.
Jika faktor genetik belum menjawabnya, maka dampak vaksinasi yang berkaitan dengan sistem kardiovaskuler perlu dikaji. Apakah vaksinasi Sinovac juga mengakibatkan melebarnya pembuluh darah, meningkatkan tekanan darah, khususnya ke daerah alat vital.
Jika ini terjawab, maka berubahnya ukuran alat vital pria pasca-vaksinasi Sinovac di Kabupaten Pulau Morotai adalah akibat semakin derasnya suplai darah ke daerah alat vital. Suplai darah ke daerah alat vital mendorong kecukupan darah di luar waktu sebelumnya, sehingga memunculkan efek ukuran alat vital menjadi lebih besar.
Jika perubahan ukuran alat vital ini permanen, tentu akan menjadi penyemangat para pria di atas usia 18 tahun untuk siap divaksin Sinovac. Karena, ada hal yang “dianggap positif” untuk menjadi dirinya menjadi merasa semakin jantan pasca-vaksinasi Sinovac.
Sementara Ketua Vaksinasi Covid 19 RSSA Malang, dr M Anshory SpPD meminta masyarakat untuk berhati-hati menyerap informasi seputar dampak vaksin Covid-19 yang belum dipastikan kebenarannya. Terkait informasi dampak vaksinasi Covid-19 yang dapat memperbesar alat vital pria itu, Anshory, menegaskan tak ada pernyataan resmi terkait hal itu.“Penelitian telah dilakukan pada ribuan, atau bahkan jutaan orang, maka pernyataan dari satu orang saja tidak bisa dijadikan dasar,” ungkap Anshory.
Menurut Anshory, sebanyak 99 persen peserta vaksinisai setelah disuntik tidak ada keluhan. “Sedang yang satu persen merasakan keluhan ringan, seperti demam, mual, nyeri di bekas suntikan, dan lemas,” jelasnya.(dmp)