Malang – Setelah sempat mereda dalam beberapa hari terakhir. Kota Malang dikejutkan dengan munculnya klaster baru penyebaran Covid-19. Sebanyak 170 orang penghuni Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, terkonfirmasi positif Covid-19. Dari hasil swab antigen, hari ini. Total penghuni panti asuhan yang berada di Jalan Raya Dieng, Kelurahan Pisang Candi, Sukun, Kota Malang itu, 500 orang.
Panti Asuhan Yayasan Bhakti Luhur, yang merupakan yayasan bagi anak-anak berkebutuhan khusus tersebut, berada di tengah-tengah pemukiman warga. Berdekatan dengan perguruan tinggi dan pusat perbelanjaan.
‘’Dari 500 orang penghuni, termasuk didalamnya pengasuh panti, sudah dilakukan swab antigen. Hasilnya, ada 170 orang yang dinyatakan positif,’’ kata dr. Husnul Muarif, Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang.
Mendapatkan hasil tes tersebut, pihaknya langsung bergerak cepat. Ke 170 penghuni yang positif dari hasil deteksi dini Covid-19 itu, ditempatkan di area khusus. Terpisah dengan penghuni lainnya.
Apalagi dari sejumlah tersebut, kata Husnul, tidak hanya mereka yang berkebutuhan khusus saja. Tetapi juga pengasuh pada yayasan tersebut.
Mantan Direktur RSUD Kota Malang ini menjelaskan, awal kasus tersebut bermula dari lima orang penghuni panti, yang mengalami flu dan pilek, pada Kamis, 25 Februari 2021 lalu. Dan tidak kunjung sembuh. Serta memiliki gejala Covid-19. Pihak panti asuhan bersama Puskesmas Mulyorejo, melakukan tracing dan tes swab antigen kepada seluruh penghuni panti asuhan.
Dari 170 orang yang hasil swab antigennya positif tersebut, terdiri dari 85 pengasuh dan 85 anak berkebutuhan khusus. Selama 10 hari ke depan, 170 orang itu akan menjalani pemantauan oleh Dinkes Kota Malang.
‘’Kami juga akan memantau asupan gizi dan penerapan protokol kesehatannya. Sehingga diharapkan usai 10 hari menjalani isolasi dan dilakukan kembali tes swab antigen, hasilnya berubah jadi negatif,’’ jelasnya.
Sementara untuk kelima orang penghuni panti asuhan, yang menjadi awal mula kasus tersebut, dibawa ke RS Lapangan Idjen Boulevard, untuk menjalani treatment. Mereka terdiri dari empat orang pengasuh dan satu anak berkebutuhan khusus.
Husnul juga memastikan, pasokan asupan gizi, di yayasan tersebut dalam kondisi yang aman dan mencukupi. Selain itu, penerapan protokol kesehatan penanganan Covid-19 akan diterapkan secara ketat. Termasuk tidak memperbolehkan adanya kunjungan dari pihak keluarga.
‘’Tidak ada kontak luar. Ini sudah dikondisikan. Termasuk tidak ada kunjungan dari keluarga selama pandemi,’’ kata Husnul.
Husnul menambahkan, dikarenakan para penghuni Yayasan Bhakti Luhur tersebut merupakan orang-orang dengan kebutuhan khusus, maka penanganan akan dilakukan berbeda. Para pengasuh di yayasan tersebut, dilibatkan agar para penghuni tetap merasa nyaman.
‘’Penanganan tentunya berbeda dengan yang umum. Pengasuh di sini sudah hafal bagaimana karakter anak berkebutuhan khusus tersebut. Itu yang diperlukan, supaya mereka tetap nyaman untuk tinggal di sini, sekalipun terpisah,’’ ujar Husnul. (rdt)