Malang – Pengamat Politik dan Pemerintahan Universitas Brawijaya, Wawan Sobari PhD, menilai ada sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh kepala daerah yang bakal dilantik pada Jumat (26/2). Termasuk pasangan HM. Sanusi dan Didik Gatot Subroto (SanDi) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malang periode 2021-2024.
Tantangan yang sudah jelas dihadapi adalah mengatasi dampak pandemi Covid-19 yang masih terjadi hingga saat ini.Menurutnya, dampak terjadi hampir di semua sektor. Mulai ekonomi, pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata dan lainnya.
Menurutnya, dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Malang terpilih adalah langkah yang tepat. Sebab, dalam sebuah pemerintah daerah, sudah jelas membutuhkan kepala daerah sebagai tonggak pimpinan penentu arah kebijakan.
“Kalau hemat saya, semakin cepat dilantik semakin baik, agar tonggak pemerintahan tetap jalan. Dan yang jelas, bisa lebih tenang saat mengatasi situasi pandemi,” ujar Wawan Sobari.
Selain itu menurutnya, iklim politik di Kabupaten Malang sudah berjalan dengan bagus. Jika dilihat pada gelaran Pilkada Kabupaten Malang beberapa waktu lalu, tidak ada gugatan. Artinya masyarakat dinilai sudah dewasa dalam menyikapi iklim politik di Kabupaten Malang.
“Bagi saya, pemilunya bagus, berjalan dengan baik dan ketat. Ini hasil yang legitimate. Sehingga komposisi pimpinan baru ini, jelas ditunggu inovasinya. Salah satu tantangan berat yang menanti adalah menangani dan meminimalisi dampak pandemi,” ujar Wawan melalui sambungan telepon.
Meskipun ada prioritas, menurutnya, tetap ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus segera ditangani Pemkab Malang di bawah tongkat komando yang baru. Tentunya berkaitan dengan infrastruktur, pelayanan publik, pendidikan, kesehatan, administrasi kependudukan (adminduk), UMKM, dan lainnya.
“Mungkin yang lama kan Bupati Sanusi meneruskan visi misi dengan bupati yang lama. Tetapi kalau sekarang kan membawa visi misinya sendiri. Janjinya kan Malang Makmur, ini harus dijawab, ‘Makmur’ nya seperti apa. Dengan tantangan di tengah kondisi pandemi,” jelasnya.
Selain itu, Wawan menilai ada sejumlah potensi di Kabupaten Malang yang bisa menjadi sektor unggulan untuk dapat membangkitkan iklim perekonomian yang sempat melesu selama pandemi. Yakni sektor wisata dan sektor pertanian.
“Dari yang saya lihat, selama ini, kekuatan utama Kabupaten Malang adalah di agraris. Jadi bagaimana menggairahkan ekonomi, bisa dengan meningkatkan value dari pertanian. Sektor ini menyumbang PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) yang cukup besar. Jadi bagaimana bisa merevitalisasi pertanian,” terangnya.(riz/ekn)