Malang – Sektor pertanian dan ketahanan pangan dinilai dapat menjadi salah satu penentu percepatan recovery ekonomi, atau pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi Covid-19 di Kota Malang.
Wali Kota Malang, Sutiaji, menyampaikan itu pada Forum Perangkat Daerah Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang di Hotel Atria Kota Malang, Rabu (24/2). Menurut Sutiaji, dia sudah berbica lama terkait urban farming dan ketahanan pangan.
“Ini orientasinya ketahan pangan, dan basic-nya ke urban farming. Sesungguhnya ketika masyarakat sudah tersedia di sekitarnya maka mereka tidak perlu belanja sayur. Tetapi, mereka sendiri yang menyediakan. Tak perlu lahan luas, cukup di sekitarnya,” ungkapnya.
Sektor pertanian dan ketahanan pangan ini juga sudah sangat tepat. Terlebih kedua sektor ini adalah penopang ekonomi masyarakat.
“Saya kira untuk peningkatan ekonomi bukan hanya di makan dia sendiri, namun di lingkungan dia juga dapat income perkapita. Maka itulah yang perlu dikuatkan,” papar Sutiaji.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Ir Ade Herawanto MT, menyampaikan banyak inovasi yang kini sedang digodok untuk mampu bersinergi dengan banyak pihak.
“Dari berbagai evaluasi dan riset, kami temukan isu strategis bahwa terjadi melemahnya akses pangan masyarakat Kota Malang atas bahan pangan di era pandemi Covid-19 ini. Karena itu, kami menentukan strategi penanganan, yaitu peningkatan ketahanan pangan melalui upaya pengembangan Urban Farming Arema (UFA),” ungkapnya.
Dengan berbagai inovasi yang dilakukan nanti, Ade yakin program UFA dapat dijalankan dengan bersinergi bersama OPD-OPD, kelompok-kelompok masyarakat, dan dukungan dari DPRD Kota Malang.
“Kami ingin program Dispangtan dalam mewujudkan ketahanan pangan di Kota Malang ini dapat sustainable mulai dari hulu hingga hilir dengan pembinaan terus menerus dari Dispangtan,” pungkasnya.(jof/ekn)