Bondowoso – Pemkab Bondowoso menggandeng dua perusahaan dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk mengembangkan sektor pertanian berorientasi ekspor. Kerjasama itu telah dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU).
Penandatanganan MoU dilakukan Bupati Bondowoso, KH Salwa Arifin, dengan perwakilan PT Nusantara Segar Abadi, PT. Bintang Toedjoe, dan pihak UMM di Pendopo Bupati. Menurut Bupati Salwa, kesepakatan dengan PT. Nusantara Segar Abadi dalam rangka pengembangan komiditi hortikultura, yaitu pisang Cavendish.
Kesepakatan dengan PT Bintang Todjoe untuk pengembangan komoditi biofarmaka jahe merah. “Dengan UMM dalam rangka pendampingan pertanian organik,” tuturnya.
Menurutnya, setelah penandatangan ini harus diikuti dengan komitmen oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). “Tinggal teman-teman di OPD, teman-teman Dinas Pertanian mau kerja betul atau tidak,” kata Salwa.
Plt Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Bondowoso, Hendri Widotono, menerangkan, roadmap pertama untuk pengembangan dua komoditi itu yakni membuat demplot selama sembilan bulan ke depan. Untuk pisang Cavendish rencananya telah disiapkan sekitar 1,8 hektar sawah di Desa Maskuning Kulon, Kecamatan Pujer.”Semua bibit disediakan PT. Tanpa bibit dari luar,” ujarnya.
Kemudian, untuk jahe merah telah dilakukan demplot di Kecamatan Tegalampel dengan luasan 1 hektar. “Nanti dipendampingannya, dari PT Bintang Toedjoe sudah mengatakan bahwa bibit mungkin insentifnya dari pemerintah daerah,” tutupnya.
Hadir dalam kerja sama Pemkab Bondowoso dalam pengembangan pisang Cavendish ini, Asisten Deputi Pengembangan Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinasi Perekonomian RI, Roro Yuli Sri Wilanti, dan Wakil Bupati Irwan Bachtiar Rachmat. (pan/zai/ekn)