Malang – Arema FC kembali menggeliat. Mulai bersiap diri menghadapi even pra musim Piala Menpora 2021. Turnamen yang digagas Menpora RI, Dr H Zainudin Amali, bersama PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), bakal diselenggarakan mulai 20 Maret sampai 25 April 2021.
Sekaligus menjadi pantauan langsung Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, terkait test drive penerapan protokol kesehatan pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19). Sebelum benar-benar resmi menurunkan izin penyelenggaraan kompetisi Liga 1 2021.
Bagi tim Arema FC, Piala Menpora 2021 tak sekadar menjadi ajang uji coba. Atau memanaskan skuatnya. Tapi sekaligus trial bagi para pemain dan head coach barunya. Juga kesempatan bagus, melihat performa beberapa kandidat kapten tim pada Liga 1 2021.
Pasca kapten tim eks skuat 2021, Hendro Siswanto, yang baru sempat memimpin rekan-rekannya dalam tiga laga Liga 1 2020, justru hengkang ke Borneo FC, Selasa (16/2) lalu.
‘’Kapten tim Arema, tentu nanti akan ditentukan setelah jajaran pelatih. Setelah lengkap bergabung. Mulai dari pelatih kepala, pelatih kiper, pelatih fisik dan asisten pelatih. Yang utama, calon kapten tim bisa diterima semua pemain. Dia harus memiliki mental, fisik dan teknis. Serta leadership di atas rata-rata. Tidak tergantung berapa usianya,’’ ujar asisten pelatih Arema FC, Siswantoro.
Sepanjang 33 tahun keikutsertaan dalam 32 musim kompetisi. Baik era Galatama (1987-1994), Liga Indonesia (1994-2007), Indonesia Super League (2008-2014), QNB League (2015), Indonesia Soccer Championship A (2016), maupun Liga 1 (2017-2020), 20 pemain pernah menyandang ban kapten tim Singo Edan. Tercatat 13 pemain lokal dan tujuh pemain asing.
Menariknya, kapten tim pertama (1987) dan terakhir atau ke-20 (2020), bukanlah pemain asli Malang. Saat Arema baru terbentuk 11 Agustus 1987 dan pertama kali ikuti kompetisi Galatama VIII 1987/1988, ban kapten dipegang pemain asal Makassar, Kusnadi Kamaluddin. Begitu juga kapten musim kompetisi terakhir Liga 1 2020, disandang pemain dari Tuban, Hendro Siswanto.
Ke-13 pemain lokal adalah Hendro Siswanto (2020), Dendi Santoso, Johan Ahmad Alfarizi, Hamka Hamzah, Ahmad Bustomi, Alexander Pulalo, I Putu Gede Swisantoso, dan Aji Santoso. Juga Charis Yulianto, Siswantoro, kiper Nanang Hidayat, Imam Hambali dan Kusnadi Kamaluddin.
Sementara sisanya ban kapten pernah dikenakan tujuh pemain asing. Mulai Noh Alam Shah (Singapura), Pierre Njanka Beyaka (Kamerun) dan Juan Manuel Rodriguez Rubio asal Chile. Empat lainnya oleh legiun asing yang kemudian di-naturalisasi alias menjadi WNI. Yakni Victor Chukwuekezie Igbonefo (Nigeria), Gregory ‘Greg’ Nwokolo Junior (Nigeria), Herman Dzumafo Epandi (Kamerun) dan Fabian Rodrigo Araya Moreno (Chile).
‘’Sosok kapten tim itu tidak harus pemain senior. Bisa juga yang masih muda. Begitu juga bisa dipegang pemain dari lini atau posisi bermain manapun. Menjadi kapten tim, tidaklah mudah. Ada beberapa kriteria yang harus dimiliki seorang pemain,’’ kata asisten pelatih lainnya. Singgih Pitono.
‘’Memiliki jiwa leadership dan rasa respect yang sangat tinggi. Punya kemampuan individu di atas pemain lainnya. Harus punya semangat yang lebih tinggi dari pemain lainnya. Dengan seperti itu, pemain lain akan mengikuti instruksinya di lapangan. Untuk Arema 2021, nanti setelah jajaran pelatih lengkap, akan mendiskusikan. Termasuk akan dilihat di Piala Menpora 2021,’’ tambahnya.
Setidaknya tercatat empat sosok pemain, diantara 19 pemain Arema yang tersisa saat ini, yang layak diketengahkan sebagai kandidat kapten tim utama pada Liga 1 2021. Termasuk kesempatan mencoba satu diantara mereka, pada turnamen pramusim Piala Menpora 2021.
Pertama fullback kiri, Johan Ahmad Alfarizi. Yang pernah memegang ban kapten pada Liga 1 2017. Pemain kelahiran Malang, 25 Mei 1990 tersebut, telah membela Arema sejak ISL 2008/2009.
Kedua adalah penyerang (kanan) Dendi Santoso. Juga pernah jadi kapten tim Singo Edan pada Liga 1 2018. Pemain yang lahir di Malang, 16 Mei 1990 tersebut, merupakan satu-satunya pemain dengan predikat ‘One Man, One Club’. bersama Arema sejal ISL 2008/2009.
Alternatif ketiga adalah center back muda belia, Bagas Adi Nugroho. Kelahiran Sleman (Yogyakarta) 8 Maret 1997. Alumni Timnas Indonesia U-17 dan U-19 yang kini masih menjadi bagian dari Timnas U-23 dan senior. Bermain untuk Arema pada Liga 1 2018 dan 2020.
Kandidat keempat merupakan playmnaker asing asal Brasil, Bruno Smith Nogueira Camargo. Pemain kelahiran Franca- Sao Paulo, 13 Juli 1992 itu, kini tengah bersiap-siap bertolak kembali ke Malang. Pasca tiga bulan Arema meliburkan latihan.
‘’Kapten tim selain memimpin rekan satu tim, juga harus mampu mengontrol emosi pemain. Agar tidak merusak kekompakan tim di lapangan. Untuk Arema di Liga 1 2021, saya cenderung sosok Johan Alfarizi, Dendi Santoso atau Bagas Adi. Mereka layak memegang ban kapten. Kalau untuk pemain asing, jangan dululah. Utamakan pemain lokal,’’ tegas Hendro Siswanto. (act/rdt)
Kandidat Kapten Arema FC 2021
Johan Ahmad Alfarizi
Malang, 25 Mei 1990
173 cm/65 kg
Full back kiri
Bagas Adi Nugroho
Sleman, 08 Maret 1997
176 cm/69 kg
Center back
Bruno Smith Nogueira Camargo
Franca (Sao Paulo, Brazil), 13 Juli 1992
173 cm/68 kg
Playmaker
Dendi Santoso
Malang, 16 Mei 1990
172 cm/60 kg
Striker
Kapten utama Arema FC 1987-2020
1. Liga 1 2021 ?
2. Liga 1 2020 Hendro Siswanto
3. Liga 1 2019 Hamka Hamzah
4. Liga 1 2018 Dendi Santoso
5. Liga 1 2017 Johan Ahmad Alfarizi
6. ISC A 2016 Hamka Hamzah
7. QNB League 2015 Victor Chukwuekezie Igbonefo
8. ISL 2014 Ahmad Bustomi
9. ISL 2013 Gregory ‘Greg’ Nwokolo Junior
10. ISL 2011/2012 Herman Dzumafo Epandi
11. ISL 2010/2011 Noh Alam Shah
12. ISL 2009/2010 Pierre Njanka Beyaka
13. ISL 2008/2009 Alexander Pulalo
14. Divisi Utama 2007 Alexander Pulalo
15. Divisi Utama 2006 I Putu Gede Swisantoso
16. Divisi Utama 2005 I Putu Gede Swisantoso
17. Divisi Satu 2004 I Putu Gede Swisantoso
18. Divisi Utama 2003 Aji Santoso
19. Divisi Utama 2002 Charis Yulianto
20. Divisi Utama 2001 I Putu Gede Swisantoso
21. Divisi Utama 1999/2000 Fabian Rodrigo Araya Moreno
22. Divisi Utama 1998/1999 Fabian Rodrigo Araya Moreno
23. Divisi Utama 1997/1998 Juan Manuel Rodriguez Rubio
24. Divisi Utama 1996/1997 Juan Manuel Rodriguez Rubio
25. Divisi Utama 1995/1996 Siswantoro
26. Divisi Utama 1994/1995 Nanang Hidayat
27. Galatama 1993/1994 Imam Hambali
28. Galatama 1992/1993 Imam Hambali
29. Galatama 1990/1992 Kusnadi Kamaluddin
30. Galatama 1990 Kusnadi Kamaluddin
31. Galatama 1988/1989 Kusnadi Kamaluddin
32. Galatama 1987/1988 Kusnadi Kamaluddin