Batu – Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, setiap tahunnya pada 21 Februari. Menjadi momentum mengembangkan industri daur ulang dan penerapan pengolahan sampah terpadu. Peringati HPSN 2021, Forkopimda Kota Batu bersama komunitas peduli sampah, meninjau TPA Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu.
Dimulai dari kolam penampungan air lindi. Dilanjutkan meninjau sel sampah. Saat melakukan peninjauan di sel sampah. Juga dilakukan penyemprotan cairan eco enzim. Tujuannya, agar bau sampah yang menyengat bisa berkurang dan mengurangi kandungan gas metan.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan, hari ini merupakan peringatan HPSN. Harapannya, masyarakat bisa makin sadar. Terutama kepedulian terhadap kondisi lingkungan akibat pencemaran sampah.
Satu jam lebih, Dewanti berkeliling meninjau TPA. Dia menyatakan, sebenarnya kondisi TPA Tlekung sudah lumayan bagus dan layak. Meski masih ada beberapa hal yang perlu disempurnakan.
“Salah satunya mengenai perluasan lahan. Lahan saat ini sudah lumayan penuh. Maka, saya minta kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu agar memaksimalkan peralatan-peralatan yang ada,” tutur Dewanti, kepada DI’s Way Malang Post.
Agar sirkulasi sampah yang masuk dan cairan lindi bisa diatur dengan baik. Harapan kedepannya, tak menimbulkan masalah bagi warga. Volume sampah tinggi per harinya. DLH mencatat: Sampah masuk ke TPA rata-rata 90 ton/hari.
Dewanti mewanti-wanti, pada tahun ini volume sampah harus turun minimal 25 persen. “Maka ketika sampah masih di rumah, masyarakat harus lebih dulu memilah dan memilih. Tujuan bisa mengurangi sampah yang masuk ke TPA,” kata dia.
Pihaknya juga telah melakukan persiapan lahan untuk menambah luasan TPA. Fungsinya saat kondisi TPA sudah tidak dimungkinkan. Maka disampingnya sudah ada tanah yang bisa digunakan. Saat ini masih dalam tahap persiapan.
Sementara itu, Kajari Supriyanto juga berpesan ke masyarakat Kota Batu. Agar mengoptimalkan pembelian, terutama barang konsumsi. “Terkadang masyarakat yang merasa berkecukupan, semua yang terlihat dibeli. Tapi begitu di rumah, makanan atau barang yang dibeli tidak termanfaatkan. Akhirnya dibuang. Sehingga berdampak pada peningkatan volume sampah,” jelasnya.
Masyarakat yang belanja, alangkah baiknya membawa tempat sendiri. Karena permasalahan sampah yang paling sulit diselesaikan adalah sampah plastik. “Yang jelas, untuk masalah sampah ini, bukan urusan pemerintah saja. Namun juga urusan kita bersama. Sehingga untuk mengatasi permasalahan sampah alangkah baiknya kita semua saling bergotong royong,” tandasnya.
Kapolres Kota Batu, AKBP Catur C Wibowo mengungkapkan, jika masalah sampah ini sudah menjadi budaya. Bisa dilihat di Singapura. Masyarakat semuanya tertib. Jika seseorang buang sampah sembarangan, dendanya sangat berat.
“Maka dari itu, kita semua harus bekerja keras. Untuk menumbuhkan budaya yang baik demi mengatasi sampah. Dimulai dari tingkat paling kecil, RT dan seterusnya,” tandasnya.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiawan menyampaikan: peringatan HPSN 2021 ini mengusung tema ‘Sampah Bahan Baku Ekonomi di Masa Pandemi’.
“Tujuan pertama, memperkuat komitmen dan peran aktif pemerintah daerah. Terutama dalam pengelolaan sampah. Menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi,” paparnya.
Sselanjutnya, memperkuat partisipasi publik dalam upaya menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. Melalui kegiatan memilah sampah. Tujuan ketiga, memperkuat komitmen dan peran aktif produsen dan pelaku usaha. Terutama dalam implementasi bisnis hijau, menjadikan sampah sebagai bahan baku ekonomi. (ano/jan)