Malang – Kepastian menggelar kompetisi Liga 1 2021, bakal ditentukan setelah turnamen pramusim dijalankan. Turnamen itu, akan menjadi ujicoba terkait penyelenggaraan kompetisi, di masa pandemi Covid-19 ini. Rencananya akan dimulai 20 Maret sampai 25 April 2021.
Arema FC, akan menjadi salah satu tuan rumah. Dalam turnamen bertajuk Menpora Cup tersebut. Yang direncanakan berlangsung di empat kota di Indonesia.
Arema FC sendiri, akan segera mempersiapkan diri. Setelah kepastian menjadi satu dari empat tim tuan rumah Piala Menpora, didapatkan.
Bagi tim Singo Edan, menjadi tuan rumah sebuah turnamen pramusim, bukan sebuah hal baru. Mereka menyatakan siap jika memang ditunjuk oleh panitia pelaksana turnamen.
Apalagi Arema FC memiliki catatan baik, sebagai tuan rumah turnamen sepak bola. Stadion Kanjuruhan pun, meski tidak ada pertandingan sepak bola, rutin menjalani perawatan berkala.
‘’Kalau Arema ini kan punya track record pengalaman menggelar beberapa penyelenggaraan pertandingan. Mungkin cukup mumpuni. Jadinya kami siap menyambut turnamen itu. Termasuk sebagai tuan rumah grup,’’ ujar General Manager Arema FC, Ruddy Widodo, Kamis (18/02).
Tim Singo Edan memang sudah menunggu lama, perihal kejelasan kapan dimulainya masa pra musim kompetisi. Hal ini sebagai tolok ukur mempersiapkan tim, sebelum berlaga pada Liga 1.
‘’Tidak masalah. Karena adanya turnamen ini kan merupakan gambaran untuk mempersiapkan kekuatan setiap tim sebelum kompetisi,’’ beber dia.
Arema FC pun menyisipkan misi, utamanya pada turnamen yang digagas Kemenpora tersebut. Setidaknya skuat Singo Edan bisa melakukan tes mental, lantaran status turnamen yang berada di tengah masa pandemi Covid-19.
‘’Bisa sebagai tes mental. Karena pertandingan berlangsung di home dengan tanpa penonton,’’ ujar Ruddy.
Pada draft tersebut, Arema FC diplot sebagai salah satu tuan rumah untuk venue Grup D, selain Solo, Bandung, dan Sleman. Menurut skema lain, klub berlogo kepala singa menjadi host Grup B selain Solo, Bandung dan Palembang.
Sementara itu, Media Officer Arema FC, Sudarmaji mengatakan, perbedaan dengan turnamen sebelumnya. Adalah penerapan protokol kesehatan. Karena di tengah pandemi Covid-19. Arema pun menyambut dengan suka cita jika turnamen digelar. Sebab, selama satu tahun mereka tidak merasakan kompetisi.
‘’Namun, untuk kali ini terus terang kami masih perlu ada penyesuaian adaptasi protokol kesehatan. Karena itu seandainya nanti Menpora benar-benar menyelenggarakan pertandingan ini, tentunya akan disambut antusias oleh Arema,’’ ujar Sudarmaji.
Sudarmaji mengatakan, sejauh ini mereka sudah mempersiapkan simulasi pertandingan dengan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hanya saja, karena tidak ada izin kompetisi protokol kesehatan ini tidak mereka jalankan.
‘’Bahkan Arema juga sudah menyusun sebuah simulasi, bagaimana pertandingan ini bisa digelar dengan aturan pengetatan protokol kesehatan. Sekaligus kenapa kami perlu menyambut baik. Karena ini menjadi sebuah simulasi, seandainya nanti memang pemerintah memberikan ijin atas penyelenggaraan kompetisi. Tentunya ini sangat penting,’’ ungkap Sudarmaji. (act/rdt)