Malang – Pandemi Covid-19 bukan hanya persoalan kesehatan. Tapi juga ketahanan pangan. Karena belum ada obatnya, maka imunitas yang kuat penangkalnya. Bagaimana bisa kuat imunitas seseorang jika asupan nutrisinya rendah? Maka ketahanan pangan punya andil dalam tatanan new normal saat ini.
Leading sectornya jelas, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan). Langkah strategis dan inovatifnya saat ini harus nyata. Minimal mempertahankan ketahanan pangan masyarakat Kota Malang. Targetnya harus meningkat. Ini tak lepas dari pengawasan Komisi B DPRD Kota Malang.
Menjalankan tupoksinya, dilakukan kunjungan kerja ke Dispangtan Kota Malang, Jumat (19/2) pagi. Rapat juga digelar Kantor Bidang Perikanan. Legislator mendapat paparan program bertajuk Urban Farming Arema. Ini upaya penguatan ketahanan pangan saat pandemi. Pemberdayaan dilakukan dengan menggandeng elemen masyarakat.
Kepala Dispangtan, Ade Herawanto menjelaskan program tersebut. Targetnya, mampu menjawab isu strategis peningkatan ketahanan pangan di era pandemi.
“Ini upaya terobosan Dispangtan. Untuk peningkatan ketahanan pangan era pandemi. Melalui kolaborasi pentahelix. Antara Dispangtan, akademisi, media, komunitas (PKK,TNI/persit, jaringan pompes Malang, Aremania, milenial) serta para pebisnis,” jelasnya.
Sam Ade D’kross sapaan akrabnya, meyakini instrumen pentahelix ini menjadi dukungan program itu. Rencananya mulai digeber pekan depan. Masih ada program tiap bidang. Organic Urban Farming Arema dan Mlijo online, program bidang pertanian. Kemudian bidang perikanan, membangun aquagriculture skala riset dan teknologi terapan.
Bidang peternakan ada program, Malang Halal Food and Beverage. Bidang edukasi dan litbang IT membuat program Malang Organic and Fresh Market, Iconic Display Marketing Digital Organik Urban Farming Arema dan pembangunan mini food estate.
Terdapat juga pembentukan, pembinaan dan pengembangan jaringan sumber daya hasil produksi bahan pokok yang terintegrasi dengan pihak terkait se-Malang Raya. Tahun 2021 ini, terdapat delapan program: 18 kegiatan dan 34 sub kegiatan.
“Program Dispangtan tahun 2021, ada delapan. Antara lain, peningkatan diversifikasi dan ketahanan pangan masyarakat. Program pengawas keamanan pangan. Program penyediaan dan pengembangan sarana pertanian. Program penyuluhan pertanian. Program pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner. Program pengelolaan perikanan budidaya. Program pemasaran hasil perikanan. Program penunjang urusan pemerintah daerah,” urainya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Kota Malang, Rahman Nurmala merespon hal ini. Sebenarnya Renstra (Perencanaan Strategis) tiap OPD (Organisasi Perangkat Daerah) tetap mengacu pada visi dan misi Kota Malang.
“Visi Malang Bermartabat yang digaungkan oleh pak Wali dibreakdown menjadi 4 misi. Salah satu misi, dibreakdown lagi oleh Dispangtan dan melahirkan beberapa program,” jelasnya.
Berkaitan dengan ketahanan pangan, pihaknya sebagai fungsi legislasi, pengawasan dan anggaran senantiasa mendorong. Agar kedepannya, program yang dicanangkan tetap terkait dan saling bersinergi dengan visi misi Kota Malang.
“Oleh karena itu kita dorong ke depan tetap terkait dengan visi misi Kota Malang. Sekaligus review RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah) lima tahun. Meskipun di pertengahan jalan tidak apa-apa. Karena ketahanan pangan ini merupakan kebutuhan saat ini,” tambahnya.
Di era pandemi, masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan bantuan sosial. Perlu adanya kemandirian. Salah satunya dengan melakukan urban farming. (jof/jan)