Malang – Memiliki rumah sendiri merupakan impian setiap orang, meskipun melalui skema kredit pemilikan rumah (KPR). Banyak masyarakat yang rela harus menyisihkan pendapatan setiap bulan untuk membayar angsuran berikut bunganya.
Tetapi dengan adanya badai pandemi Covid-19 yang menggangu stabilitas ekonomi, sangat berdampak kepada pendapatan, kehilangan pekerjaan, hingga kolapsnya bisnis. Tentu hal ini juga berdampak kepada proses pembayaran cicilan KPR setiap bulan yang awalnya berjalan mulus, kini mulai tersendat. Bahkan, tidak sedikit yang menjadi kredit macet.
Arvin Hartanto pimpinan proyek perumahan The OZ Residence, yang dikembangkan oleh Podo Joyo Masyhur (PJM) Group mengungkapkan, bahwa untuk penjualan di masa pandemi seperti ini, banyak yang dikeluhkan user yaitu mengenai cicilan. Karena berkurangnya daya beli masyarakat akibat pendapatan yang menurun. Bahkan, ada yang tidak ada sama sekali.
Intinya user cocok dengan unit rumah idamannya. Tetapi untuk skema cicilan masih cukup keberatan, sehingga perlu ada simulasi serta perhitungan yang bersahabat melalui metode pemberian diskon dan subsidi khusus yang diberikan.
Selain itu beberapa terobosan yang dilakukan oleh pengembang untuk memudahkan masyarakat dalam hal ini, yaitu memberikan subsidi PPh, bebas biaya BPHTB (bea perolehan hak tanah dan bangunan), serta KPR dan asuransi di tanggung 1 persen dari platform. “Hanya dengan down payment 10 persen, pasca-melakukan perjanjian kerjasama (PKS) dengan semua bank, masyarakat bisa menempati hunian di The OZ Residence, atau yang dikenal dengan Australian City of Malang” tegas Arvin.
Arvin menambahkan, dimasa pandemi ini, model user perumahan dapat dipetakan menjadi dua. Pertama, tipe investor yang justru melihat masa pandemi ini sebagai peluang usaha untuk memperbanyak pembelian unit, karena banyaknya kemudahan dan keringanan yang diberikan pengembang. Kedua, tipe pegawai yang lebih untuk bertahan hidup dimasa sulit seperti ini dengan menekan pengeluaran.
Dampaknya ini juga cukup dirasakan pengembang perumahan, dari yang biasanya mampu menjual belasan unit, kini hanya mampu menjual 1 atau 2 unit perbulan.
The OZ Residence sendiri memiliki hunian tipe 36 dengan harga mulai Rp 600 jutaan, hingga rumah dengan tipe 80 senilai Rp 1,2 miliar. Untuk pengembangan berikutnya, The OZ Residence akan membangun di atas lahan seluas 20 hektare, melanjutkan proyek perumahan yang dikembangan PJM group sebelumnya yaitu Bridge Town dan Bridge Hill Malang. (zia/ekn)