Malang – Peran pemuda yang kreatif menjadi bidikan Pemkot Malang untuk turut serta meningkatkan pembangunan daerah. Karena itu, di Kota Malang pemuda mendapat tempat dan diajak berpartisipasi menyusun rencana pembangunan Kota Malang tahun 2021.
Seperti dalam Musyawarah Pembangunan (Musrenbang) Pemuda Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Malang tahun 2022 di Ballroom Atria Hotel Malang, Selasa (16/2), sejumlah pemuda dilibatkan.
Kegiatan dibuka Wali Kota Malang, Sutiaji, dan dihadiri Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Dwi Rahayu, dan Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dipasrpora), Ida Ayu Made Wahyuni.
Musrenbang pemuda ini merupakan salah satu dari lima Musrenbang tematik yang dikembangkan di Kota Malang. Musrenbang tematik lainnya adalah Musrenbang Lansia, Perempuan, Anak, dan Difabel.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, Dwi Rahayu mengatakan, langkah ini sebagai bentuk menampung aspirasi dan usulan dari pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah. Bentuk karya dan inovasi para pemuda mampu diintegrasikan dengan program-program Pemkot Malang, sebagai wujud kemajuan daerah.
“Dengan sumbangsih pikiran dalam penyusunan perencanaan pembangunan daerah, ide-ide inovasi dari pemuda itu mampu mewujudkan pembangunan daerah yang berkualitas,” katanya.
Dwi Rahayu mengungkapkan, ada 87 usulan yang masuk dalam Musrenbang Pemuda itu. Dia juga berharap agar Musrenbang ini menjadi wadah bagi para pemuda untuk aktif berpartisipasi guna bersama-sama menyusun RKPD Kota Malang tahun 2022.
Wali Kota Malang, Drs H. Sutiaji, meminta peran pemuda dalam pemantapan industri kreatif dan pemulihan sosial ekonomi di Kota Malang. Mengingat Pemkot Malang sedang menggadangkan program ungulan daerah. Yaitu, pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf) berbasis industri digital.
“Basic ekonomi kreatif memang yang menggerakkan adalah pemuda. Kita punya kekuatan yang luar biasa 50,63% adalah generasi Z. Ini menjadi kekuatan tersendiri bagi tumbuh kembangnya ekonomi kreatif,” ujar Wali Kota Sutiaji.
Selaras dengan hal itu, pertumbuhan industri start up digital di Kota Malang semakin tinggi, dan telah mencapai 151 perusahaan. Ditambah potensi besar sumber daya manusia di Kota Malang yang didominasi oleh pemuda milenial. Hal ini menjadikan pemuda di Kota Malang memegang kunci penting dalam pembangunan daerah dan penentuan arah menuju cita-cita bangsa dan negara.
Menurut Sutiaji, ditengah pesatnya tuntutan pemuda sebagai generator ekonomi kreatif yang berbasis teknologi, seyogyanya juga harus diimbangi dengan karakter yang luhur. “Tidak hanya meningkatkan ekonomi kreatif, tetapi juga harus menancapkan karakter bangsa,” ujarnya.
“Para pemuda sangat bermakna bagi bagaimana tumbuh kembangnya ekonomi kreatif yang saat ini menjadi idola pertumbuhan ekonomi. Mudah-mudahan Kota Malang untuk Indonesia dan dunia tidak menjadi isapan jempol, tetapi menjadi kenyataan, dan Kota Malang menjadi gudang inspirator-inspirator,” tandas Sutiaji.(jof/ekn)