Malang – Pencemaran sungai dari air lindi TPA Tlekung, dikhawatirkan meluber dan masuk ke bak penampungan air Sumber Kembang. Apalagi saat ini sedang musim hujan. Menjawab keraguan masyarakat, Pemdes Junrejo dan pengelola Hippam melakukan uji laboratorium. Untuk menentukan kualitas baku mutu air.
Karena air sumber itu dimanfaatkan 300 KK, untuk kebutuhan sehari-hari. Kades Junrejo, Andi Faisal Hasan megungkapkan. Bahwa sebenarnya persoalan air lindi masuk sungai sudah sejak beberapa tahun lalu. Tepatnya 2015. Pihaknya juga pernah melayangkan surat ke DPRD Kota Batu.
Diketahui terdapat pipa diameter 10 centimeter dari TPA yang dibenamkan di tanah. Pipa-pipa itu diarahkan langsung menuju sungai. Sehingga muncul dugaan jika itu sengaja dibuat bersamaan pembangunan TPA Tlekung. “Ada pipa-pipa di situ yang langsung menuju ke sungai. Air lindi juga merembes dari tanah di tebing bekas plengsengan yang ambrol,” kata Faisal kepada Di’s Way Malang Post.
Kepala DLH Kota Batu, Aries Setiyawan menjelaskan. Air lindi masuk sungai itu, ditengarai karena pipa IPL retak, akibat tingginya curah hujan. Seharusnya pipa itu mengalirkan kolam pengolahan lindi. “Air lindi yang campur air hujan, memberi tekanan pada pipa. Saat disalurkan ke instalasi kolam pengolahan, terjadi keretakan. Dari celah itulah air lindi merembes hingga ke sungai,” ujarnya. (ano/jan)