GILIRAN valentine’s Day yang juga kena PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat). Budaya import –yang menjadi lazim itu– tak menyisakan tanda apapun Minggu 14 Februari kemarin. Mawar yang terdistribusi untuk simbol Kasih Sayang itu, hanya tiga ribu tangkai dari Batu. Tahun lalu masih 5 ribu. Sebelumnya bahkan bisa 15 ribu tangkai. Belum lagi yang dirangkai khusus.
Hotel-hotel, kafe, dan rumah makan tak ada acara terbuka. Kalau pun ada, hanya untuk keluarga yang merayakan.
Bakti sosial (baksos) justru yang muncul, dikaitkan Hari Kasih Sayang itu. Seperti yang digelar Laskar Foundation Jatim Park Group; membagi 400 paket sembako bagi masyarakat terdampak pandemi dan bencana tanah longsor. Terutama korban longsor di Dusun Brau, Desa Gunungsari, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
“Bantuan ini merupakan salah satu wujud kepedulian dan kasih sayang dari segenap staf dan karyaman JTP Group kepada masyarakat,” kata Ketua Laskar Foundation Jatim Park Group, Harry Cahyono, kemarin. Bantuan juga disalurkan ke panti-panti asuhan dan masyarakat kurang mampu.
Baksos itu tanpa bunga. Meski begitu, pada H-1 sebanyak 1.500 tangkai bunga mawar laku dipesan. “Hanya itu, dipesan langganan. Biasanya lebih tiga ribu. Belum lagi yang dikirim ke tempat lain,” kata Bibit, seorang ibu pedagang bunga mawar di Kota Malang.
Harga jual rangkaian bunga mawar khusus valentine day bervariasi antara Rp 30.000 sampai Rp 70.000. (Ananto W-Joffa Safik-Eka Nurcahyo)
>>>>>Selengkapnya Di Harian Di’s Way Malang Post Edisi Senin (15/2)