Malang – Kasus covid masih terus meningkat. Dampaknya pada keterisian dan ketersediaan tempat tidur di tiap rumah sakit.
Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah didukung Kemenkes RI, secara resmi meluncurkan Sistem Informasi Layanan Covid-19 berbasis IT, belum lama ini.
Proyek ini digarap sejak Juli 2020. Lalu, disempurnakan dengan berbagai layanan, agar dapat membantu penanganan covid-19. Diberi nama Mentari Covid-19.
Sistem ini ditargetkan dapat membantu pelayanan di Rumah Sakit Muhammadiyah dan Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia.
Sebagai salah satu bagian dari RSMA, Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM) menyambut antusias program ini.
Melalui perwakilannya, dr Zata Dini, menyampaikan: Pihaknya berharap program berbasis IT ini, dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila terjadi lonjakan kapasitas.
“Kami (RS UMM) menyambut baik adanya aplikasi berbasis IT ini. Program ini dapat membantu rumah sakit untuk memberikan peringatan dini apabila rumah sakit sudah akan mengalami lonjakan. Ini salah satu tindakan medis yang lebih cepat,” terang Kepala Sub Bidang Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Medis RSU UMM tersebut.
Dini juga menyampaikan, aplikasi ini bisa menjadi acuan untuk melihat keadaan rumah sakit lain. Sehingga dapat dijadikan media komunikasi tidak langsung.
”Harapannya, melalui aplikasi ini, dapat melaksanakan sistem informasi yang lebih baik. Bisa memodifikasi sesuai kebutuhan RSU UMM,” terang dokter umum ini.
Lebih lanjut, Mentari Covid-19 telah diintegrasikan dengan Sistem Manajemen Covid-19 MCCC PP Muhammadiyah. Dapat dikembangkan sebagai Single ID pasien di rumah sakit.
Tujuannya, agar dapat menghubungkan data layanan antar Rumah Sakit Muhammadiyah-Aisyiyah (RSMA) di seluruh Indonesia. (roz/jan)