Batu – Dispertan Kota Batu mengantisipasi anjloknya harga buah maupun sayur saat panen raya dengan menggagas cold storage. Ruangan yang dirancang khusus dengan kondisi suhu tertentu. Berfungsi menyimpan sayuran, buah maupun ikan. Kapasitasnya 3000 ton.
Kepala Dispertan, Sugeng Pramono menjelaskan. Pembangunan ini murni menggunakan dana APBN. Pihaknya akan menganggarkan pembelian gensetnya. “Kami juga akan mendatangkan tim ahli. Agar buah-buahan ataupun sayuran yang keluar dari cold storage tidak seperti keluar dari kulkas,” ujar Sugeng kepada Di’s Way Malang Post.
Lokasinya di tanah milik Pemkot Batu. Ini salah satu program prioritas Pemkot Batu tahun 2021. Rencananya di Dadaprejo. “Pembangunan cold storage dan rumah distribusi pangan sudah ditentukan lokasinya di Dadaprejo. Kami telah melakukan survei. Tahun ini masuk perencanaan. Pembangunan tahun 2022,” katanya.
Anggota Komisi B DPRD Kota Batu, Cahyo Edi Purnomo mengatakan: Pembangunan cold storage harus sangat diperhatikan. Mulai dari fungsinya hingga barang yang keluar dari cold storage tak menjadi es batu
“Maka dari itu, Dinas Pertanian harus memperhatikan betul cold storage ini. Jangan sampai barang yang keluar dari cold storage malah seperti es batu,” ujarnya.
Soal pembangunannya, pihaknya memberi keleluasaan ke Dinas Pertanian. Tinggal menunggu laporan dan perencanaan untuk kemudian dianggarkan pembangunannya. “Kami harap pemilihan tempat cold storage strategis. Bisa terjangkau aksesnya oleh transportasi kendaraan besar. Sehingga tempat penyimpanan tersebut bisa bermanfaat tidak hanya sesaat. Tapi juga kedepannya,” paparnya.
Menurutnya, program ini harus terealisasi. Karena selain tempat penyimpanan, juga berfungsi menghindari tengkulak nakal bermain harga. “Terlebih saat pendemi. Tempat penyimpanan hasil bumi atau pertanian sangat dibutuhkan. Misalnya, ketika ada salah satu hasil pertanian sulit ditemukan di pasar dan harganya mahal, bisa diimbangi dengan mengeluarkan dari cold storage,” tandasnya. (ano/jan)