Surabaya – Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) jilid kedua di Jawa Timur, kemarin sudah berakhir. Meski kemudian dilanjutkan dengan PPKM mikro. Yang lebih menyasar ke lokalitas.
Sepanjang pelaksanaan PPKM jilid kedua, Satgas Covid-19 Jatim mengklaim, sudah terjadi penurunan. Dalam berbagai hal. Meski tetap ada penambahan angka terkonfirmasi positif.
Sampai hari ini (8/2), tiga daerah di Jatim, memiliki kasus aktif terbanyak. Data Satgas Covid-19 Jatim, Trenggalek, Kabupaten Blitar dan Pacitan, yang memiliki kasus aktif tertinggi.
Juru bicara Satgas Covid-19 Jatim, dr Makhyan Jibril menyebutkan, di Jatim sendiri, kasus aktif Covid-19 berjumlah 6.736 kasus. Ketiga kabupaten tersebut, merupakan daerah dengan kasus aktif terbanyak. Mulai dari Trenggalek dengan 527 kasus aktif, Kabupaten Blitar 385 kasus aktif dan Pacitan dengan 366 kasus aktif.
Namun secara khusus, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa memberi perhatian khusus, terkait penyebaran Covid-19 di Kota Madiun dan Kabupaten Madiun.
‘’Dua daerah ini memiliki kasus aktif yang relatif lebih rendah, dibanding kabupaten/kota lain. Kota Madiun memiliki 132 kasus aktif. Berada di peringkat 20 daerah dengan kasus aktif terbanyak di Jatim. Sementara Kabupaten Madiun, memiliki 115 kasus aktif. Berada di urutan ke-22,’’ katanya.
Sedangkan di kawasan Surabaya Raya, Kota Surabaya memiliki 265 kasus aktif. Sidoarjo 240 kasus aktif. Untuk Gresik, memiliki 312 kasus aktif.
Sementara di kawasan Malang Raya, Kota Malang masih berada di peringkat atas. Dengan 351 kasus aktif. Disusul Kabupaten Malang, terdapat 45 kasus aktif dan Kota Batu, masih menyisakan 20 kasus aktif.
Namun secara keseluruhan, kasus positif Covid-19 di Jawa Timur selama masa PPKM jilid kedua, sudah mulai menurun. Sekalipun angkanya masih naik turun.
‘’Angkanya memang masih naik turun. Tapi dibanding awal PPKM, kasus Covid-19 mulai melandai,’’ ujar Jibril.
Selain kasus Covid-19, pasien yang sembuh, lanjut Jibril, mengalami kenaikan. Bahkan dia mengklaim, pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jatim juga turun.
‘’Bisa dilihat, pasien sembuh dalam beberapa hari terakhir, lebih banyak daripada tambahan kasus baru. Pun demikian pasien meninggal. Biasanya di angka 70-80 awal PPKM. Sekarang mulai melandai di angka 50-an,’’ bebernya.
Data yang disajikan Satgas Covid-19 Jatim, selama 13 hari PPKM Jilid 2, kasus Covid-19 di Jatim bertambah 10.801 kasus. Bila dirata-rata selama 13 hari, maka per-hari berkisar 830 kasus baru.
Saat PPKM Jilid 1 selama 15 hari, kasus Covid-19 sebanyak 14.437. Bila dirata-rata selama 15 hari, maka per-hari ada sebanyak 962 kasus baru.
Kemudian untuk pasien Covid-19 yang sembuh selama 13 hari PPKM Jilid 2 sebanyak 11.435. Bila dirata-rata selama 13 hari, maka per-hari berkisar 879 pasien sembuh.
Sedangkan pasien Covid-19 yang sembuh selama PPKM Jilid 1 sebanyak 12.213. Bila dirata-rata 15 hari PPKM Jilid 1, maka ada 814 pasien Covid-19 yang sembuh setiap harinya.
Untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Jatim selama 13 hari PPKM sebanyak 712. Bila dirata-rata selama 13 hari, per-hari pasien Covid-19 di Jatim yang meninggal sebanyak 54.
Sedangkan pasien Covid-19 yang meninggal dunia selama 15 hari PPKM Jilid 1 sebanyak 999. Bila dirata-rata selama 15 hari, maka per-harinya, pasien Covid-19 yang meninggal di Jatim selama PPKM Jilid 1 sebanyak 66. (rdt)