Jakarta – CEO sekaligus founder DBL Indonesia, Azrul Ananda, mendapat undangan khusus dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia, Kamis (4/2) kemarin. Dalam kesempatan itu, Azrul Ananda membahas soal potensi sports tourism (pariwisata olahraga) dan potensi kreatif anak muda Indonesia.
Pada pertemuan tersebut, Azrul banyak menyampaikan sejumlah hal. Yang selama ini sudah dilakukan DBL Indonesia. Baik sejumlah even yang sangat berpotensi, menjadi sports tourism dunia. Hingga berbagai kegiatan kreatif yang melibatkan anak-anak muda.
Mendapatkan pemaparan dari Azrul, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno tampak terkesan. Bahkan menteri yang masih berusia 51 tahun itu, langsung mengunggah pertemuannya dengan Azrul Ananda lewat akun Instagram pribadinya.
Dalam unggahannya, Sandiaga Uno secara khusus kagum dengan terobosan DBL Indonesia. Yang bisa meluncurkan sepatu lokal berkualitas AZA 6.9.
‘’Hari ini (Kamis, Red.) saya kedatangan founder dari @dblindonesiaofficial, Mas Azrul Ananda. Kami membahas potensi sports tourism (pariwisata olahraga) dan potensi kreatif anak muda Indonesia,’’ tulis Sandiaga.
Sandiaga merasa DBL Indonesia telah menjadi perusahaan pengembangan anak muda. Yang berfokus pada pengembangan pemimpin masa depan Indonesia. Melalui olahraga dan hiburan.
‘’Dan, hari ini (Kamis, Red.) Mas Azrul juga membawa sepatu karya anak bangsa, yakni AZA 6.9. @kemenparekraf.ri siap mensupport, bukan hanya dalam mencetak pelaku ekonomi kreatif muda yang berkualitas. Tetapi juga membantu mengangkat karya-karya mereka sehingga mampu membuka banyak lapangan kerja,’’ terang menteri yang punya hobi olahraga basket dan lari itu.
Tidak bisa dipungkiri, pandemi yang meluas di Indonesia sejak Maret 2020 lalu, berdampak pada sektor ekonomi kreatif. Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang tersebut, DBL Indonesia juga terkena imbas dari pandemi. Salah satunya adalah dengan ditundanya liga basket pelajar terbesar se-Indonesia, Developmental Basketball League (DBL) musim ke-17.
Namun DBL Indonesia tetap mampu mengajak anak-anak muda, untuk terus aktif bergerak dengan cara yang kreatif. Pada Oktober 2020 lalu misalnya, mereka menggelar kompetisi basket individu secara online yang diberi nama ViCee Skill Competition.
Kompetisi basket ini, justru menjadi ajang unjuk kemampuan student athlete seluruh Indonesia. Termasuk mereka yang selama ini belum bisa mengikuti kompetisi DBL, yang sudah digelar di 30 kota di Indonesia.
Mereka selama ini tidak bisa ikut kompetisi DBL karena sejumlah keterbatasan. Kebanyakan karena terkendala jarak sekolah dengan venue pertandingan.