Malang – Penekanan penyebaran covid hingga saat ini masih dilakukan semua negara. Salah satunya Arab Saudi. Terbaru, Pemerintah Arab Saudi menutup akses masuk ke negaranya. Itu berdampak pada penundaan sejumlah jamaah umrah.
Termasuk jamaah asal Kabupaten Malang. Kemenag mencatat bulan ini, setidaknya 20 orang ditunda keberangkatannya.
“Bagi yang umrah, sempat tanda tangan sekitar 20 orang. Itu yang minta rekomendasi pihak travel kami (Kemenag). Jelas semua tertunda,” ujar Kepala Kemenag Kab Malang, Musta’in. Ia tahu jumlahnya, setelah pihak travel minta surat rekomendasi paspor umrah.
“Yang minta rekomendasi hanya itu. Tapi saya yakin, jamaah umrah yang harus menjadwalkan ulang sampai ratusan orang. Mau gak mau, semuanya harus ditunda. Sampai ada aturan baru yang memperbolehkan berangkat lagi,” jelasnya.
Sejauh ini, pihaknya hanya bisa menunggu aturan baru dari Pemerintah Arab Saudi dan Kemenag Pusat. “Karena tempat haji dan umrahnya di sana (Arab Saudi.red). Kami harus mengikuti aturan dari sana. Kami mengimbau seluruh jamaah agar bersabar menunggu,” pungkasnya.
Sebelumnya, saat awal pandemi, Pemerintah Arab Saudi memutuskan tidak menerima jamaah umrah dan haji dari luar negaranya. Kemudian, 1 November 2020, Pemerintah Arab Saudi kembali membuka akses. Tapi dengan pembatasan kuota dan penerapan protokol kesehatan. Namun, Selasa (2/2) Pemerintah Kerajaan Arab Saudi kembali menutup akses masuk bagi 20 negara. (riz/jan)