Bondowoso – Sejumlah camat di Bondowoso mengaku tidak mengoperasikan peralatan perekaman e-KTP dan pencetakan Kartu Keluarga (KK) dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) karena terkendala jaringan.
Informasinya, jaringan ini untuk mengirim data ke Dispendukcapil. Itu disampaikan Camat Prajekan, Abdul Manan, saat kunjungan kerja Komisi I DPRD Bondowoso di Kecamatan Maesan, Selasa (2/2).”Kecamatan Prajekan mulai dua bulan kemarin, sudah tak bisa cetak KK-nya. Karena masalah jaringan, masalah sistem. Sudah kami laporkan juga,” ujarnya.
Camat Sukosari, Sugiarto mengatakan, tower jaringan di wilayahnya membawahi Sukosari, Sumber Wringin, dan Pakem itu rusak cukup lama. Dampaknya ke jaringan yang ada.
Menanggapi hal ini, Sekretaris Dispendukcapil, Priono Hadi Siswanto, menerangkan, jaringan itu dihubungkan ke Dispendukcapil melalui wireless yang ada di tower. Ada beberapa kecamatan yang wirelessnya tak bisa langsung ke Dispendukcapil, melainkan melalui tower kecamatan lain. “Jika ada salah satu tower yang terkendala, otomatis kami tak bisa mengirim,” jelasnya.
Di lain sisi, di tower itu juga ada alat yang ada masa hidupnya. Seringkali juga jika kena hujan atau air bisa rusak. Selama ini untuk pemeliharaan tower anggarannya Rp 100 juta untuk tahun 2019. Artinya, di anggaran Rp 1,3 milliar masih ada beberapa item lainnya. “Tahun 2020, sekitar Rp 100 juta. Kena Covid-19, tinggal Rp 40 juta,” urainya.
Kendati demikian, memang untuk wilayah yang wirelessnya terkendala bisa menggunakan Wifi.”Mungkin karena ada Diskominfo disini, sekalian semua kecamatan pakai Wifi, mungkin akan lebih tepat,” jelas Priono.
Plt. Kepala Diskominfo, melalui Kepala Bidang Pengelolaan Informasi dan Pelayanan Publik, Probo Nugroho, mengaku siap mendukung jaringan dalam pelayanan dasar ini. Untuk itu perlu berkoordinasi lebih lanjut dengan Dispendukcapil. (pan/zai/ekn)