
CONFERENCE DARING: Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan Kadindik, Enny Rachyuningsih beserta jajaran mengikuti pengarahan Mendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Istimewa)
CONFERENCE DARING: Walikota Batu Dewanti Rumpoko dan Kadindik, Enny Rachyuningsih beserta jajaran mengikuti pengarahan Mendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim. (Foto: Istimewa)
Batu – Dunia pendidikan Kota Batu menunjukkan taringnya. Ini berdasarkan raihan dua sekolah. Mampu masuk nominasi Program Sekolah Penggerak Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.
Penghargaan itu memiliki tujuan untuk memajukan ekosistem pendidikan di Indonesia. Adalah SDN Mojorejo l dan SMP Negeri l Batu. Harapannya bisa melahirkan agen-agen perubahan yang berpusat kepada murid.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, Enny Rachyuningsih mengungkapkan. Harapan besar menyertai dua sekolah yang masuk dalam nominasi Program Sekolah Penggerak Kemendikbud RI ini.
Sekolah yang dipilih harus bisa menjadi panutan, tempat pelatihan serta inspirasi bagi guru dan kepala sekolah lainnya. Untuk mendorong program yang partisipatif, unik dan penuh inovasi.
“Sehingga kedepannya, kepala sekolah dan guru di sekolah terpilih itu, bisa jadi agen perubahan. Sesuai tjuan program ini. Selain itu, kami juga akan melakukan sosialisasi. Sebagai penjajakan program di tahap awal,” ujar Enny kepada DI’s Way Malang Post, kemarin.
Tahap selanjutnya, akan dilakukan penyusunan regulasi melalui peraturan kepala daerah, atau peraturan kepala dinas.
Sementara itu, Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengatakan. Sebagai salah satu kota yang terpilih dalam program sekolah penggerak, jelas membawa konsekuensi.
Maka, Pemkot Batu berkomitmen mensukseskan program tersebut. Pihaknya akan memberikan support kepada Dindik dan dua sekolah tersebut. Termasuk alokasi anggaran agar programnya bisa berjalan optimal.
“Untuk saat ini, kami tengah menyiapkan segala regulasi dan keperluannya. Setelah itu, Pemkot Batu juga akan menyiapkan alokasi anggaran dalam APBD,” ungkapnya.
Beberapa langkah strategis harus disusun. Seperti, menyiapkan jumlah anggaran yang disesuaikan dengan kebutuhannya.
Langkah lainnya, saat ini pihaknya tidak akan merotasi kepala sekolah dan guru di dua sekolah tersebut. Agar seolah yang menjadi sasaran program bisa menyukseskan tujuan program.
“Ini karena, tujuan programnya. Bahwa sekolah terpilih bisa menggerakkan sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan pembelajaran. Sehingga melahirkan murid-murid berprestasi,” tegas Dewanti.
Sebelumnya, Mendikbud RI, Nadiem Anwar Makarim melalui teleconference mengatakan. Sekolah penggerak adalah katalis untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia.
Terdiri dari dua hal, fokus pada pengembangan hasil belajar siswa yang holistik atau menyeluruh dengan mewujudkan profil pelajar Pancasila dan diawali dengan SDM unggul. Terutama kepala sekolah dan guru.
Lanjut Nadiem, sekolah penggerak itu bukan hanya sekolah unggulan. Akan tetapi, sekolah yang mau melakukan sistem pembelajaran dengan paradigma baru.
“Ini bertujuan mempercepat peningkatan pendidikan daerah. Harapannya pembelajaran bermakna dan sesuai perkembangan zaman,” tandasnya. (ano/jan)