Malang – Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tahap awal di Kota Malang, mulai dijalankan sejak 28 Januari 2021. Tenaga kesehatan (nakes), secara bertahap, mendapatkan vaksin di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes). Dari total penerima vaksin di Kota Malang, sekitar 12.520 nakes. Hingga Minggu (31/1), tercatat sudah 5.551 nakes yang divaksinasi tahap pertama.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang, saat ini membutuhkan vaksinator. Yang mumpuni dalam jumlah banyak. Apalagi nantinya pelaksanaan vaksinasi, juga akan menyasar warga Kota Malang.
Plt Kepala Dinkes Kota Malang, Sri Winarni menargetkan, kuota vaksinator yang masih belum terpenuhi, akan bisa segera diselesaikan pada awal Februari 2021.
Saat ini, baru ada 90 vaksinator. Yang bertugas memberikan pelayanan vaksinasi Covid-19. Setiap puskesmas di Kota Malang, sudah ada lima vaksinator. Ditambah 10 vaksinator dari Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Selain itu, jumlah fasyankes yang melayani pelaksanaan vaksin Covid-19 di Kota Malang ada 84 tempat. Jumlah itu melliputi 16 puskesmas, 25 rumah sakit, dan 43 klinik. ‘’Untuk klinik, minimal kami butuh dua vaksinator,’’ ungkapnya
Vaksinator yang dibutuhkan di Kota Malang, sekitar 416 orang. Jumlah ini berdasarkan pembagian kebutuhan minimal vaksinator, di tiap-tiap fasilitas layanan kesehatan. Namun Dinkes Kota Malang, tetap mengadakan pelatihan on the job training (OJT) bagi nakes tak terbatas. Hal ini sebagai upaya, agar vaksinator nantinya bisa bertugas secara bergantian.
‘’Kami melakukan pelatihan on the job training (OJT) untuk bisa mencapai target. Paling tidak, pelatihan itu butuh sehari. Dan ini terus akan kami lakukan,’’ terangnya.
Penambahan jumlah vaksinator tersebut, dilakukan menyusul kebijakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI), yang menginstruksikan adanya perekrutan vaksinator di setiap daerah.
‘’Karena pelaksanaan pelatihan itu kan dari Kemenkes. Awalnya untuk masing-masing puskesmas kami diminta dua orang vaksinator Sekarang Kemenkes minta untuk ditambah tiga vaksinator. Jadi, kami hanya menyesuaikan saja dengan perintah Kemenkes,’’ ucapnya. (jof/rdt)