Malang – Pandemi covid-19 berdampak ke sektor ekonomi dan pariwisata. Sejumlah hotel dan destinasi wisata tak bisa penuhi target okupansi. Restoran juga tak luput kena imbasnya.
Upaya menggairahkan pun digeber. Disesuaikan era new normal. Protokol kesehatan tetap dijalankan. Olahraga digalakkan, karena bisa meningkatkan imunitas.
Salah satunya bersepeda. Olahraga ini menjadi tren di era pandemi. Penggemarnya dari semua kalangan. Ramah lingkungan dan menyenangkan. Wijaya Fun Holiday memfasilitasi tren ini. Digagaslah event Gowesata.
Bertujuan mendongkrak perekonomian melalui sektor pariwisata dan bersepeda. Digelar tanggal 25-28 Maret 2021 di 17 kota di Indonesia.
Antara lain: Malang, Yogyakarta, Lombok, Jakarta, Surabaya, Solo, Bandung, Makassar, Banyuwangi, Denpasar, Semarang, Medan, Bogor, Palembang, Padang, Madiun, dan Ponorogo.
Pendaftaran dibuka mulai 16 Februari-6 Maret 2021. Targetnya diikuti 16 ribu peserta, 240 tempat wisata dan total 480 km rute. Kepala Disporapar Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni mendukung penuh acara ini.
Dia menyampaikan, promosi di bidang pariwisata perlu dilakukan. Tujuannya menghidupkan destinasi wisata, perhotelan dan restoran di Kota Malang.
“Saya berharap melalui Gowesta, Kota Malang mendapatkan trending topik. Harapannya semoga wisatawan datang ke Kota Malang,”ujar Ida Ayu, Jumat (29/1) di Hotel The Shalimar Boutique.
Agus Basoeki, Ketua PHRI Kota Malang mengatakan. Kegiatan ini kolaborasi yang sangat bagus. Hampir semua sektor kena. Mulai promo obyek wisata, pengenalan hotel dan restoran.
“Di masa pandemi ini, apapun aktifitas yang mendukung kemajuan sektor pariwisata, perhotelan dan restoran di Kota Malang, wajib kita suport,” pungkasnya.
“Event ini diharapkan bisa menstimulasi masyarakat. Agar berolahraga untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Menjadi pengalaman baru bersepeda dan berwisata yang menyehatkan,” ujar Project Director Gowesata, Hendri Wijaya.
Sebelum pendaftaran, Tim Gowesata melakukan kampanye Pariwisata Bangkit, tanggal 7-13 Februari 2021. Untuk mengeksplorasi wisata, UMKM, hotel serta sharing dengan pemda setempat. Kampaye ini akan didokumentasikan untuk membantu promosi wisata daerah tujuan.
“Tim Gowesata akan menggunakan sepeda untuk touring di berbagai tempat tersebut. Campaign ini tak hanya mempromosikan wisata daerah. Juga ajakan ke masyarakat terkait hidup sehat dengan berolahraga, yakni bersepeda,” imbuh Hendri.
Dimulai 7 Februari 2021 dari Kota Malang. Bersepeda bersama Walikota Malang dan komunitas pariwisata. Tanggal 8 Februari menuju ke Kantor Gubernur Jawa Timur, menyerahkan undangan Grand Opening Gowesata.
Dilanjutkan ke Bondowoso . Esoknya, 9 Februari mengeksplor Wisata Kawah Wurung- Jampit. Perjalanan dilanjutkan ke Banyuwangi. 10 Februari mengeksplor Wisata Baluran, lalu menuju Bali.
11 Februari, audiensi dengan Gubernur Bali, menyerahkan undangan Closing Ceremony, 28 Maret. Tim juga akan bersepeda dengan komunitas pariwisata daerah sekitar.
“Hari ke-6 atau tanggal 12 Februari, kami meet up dengan Bupati Gianyar. Kita hunting atau survei kegiatan donasi. Karena Gowesata di akhir acara nanti akan menyalurkan donasi untuk pariwisata terdampak covid. Tanggal 13 Februari kami kembali ke Malang,” tutupnya.
Puncak acara atau Closing Ceremony 28 Maret nanti, dilakukan di Bali. Disiarkan virtual. Dihadiri Menparekraf, Menpora, Gubernur Bali dan performance dari sejumlah band tanah air. (roz/jan)