Malang – Mobil listrik menjadi salah satu inovasi baru di dunia otomotif. Keberadaannya tentu membawa angin segar dalam mendorong ekonomi global, khususnya di Jatim.
Menurut Wakil Gubernur(Wagub) Jatim, Emil Elestianto Dardak, kondisi itu akan membuka peluang baru bagi pemberdayaan talenta siswa SMK di Jatim. “Apabila industri mobil listrik berjalan, kita bisa bayangkan bagaimana anak SMK jurusan otomotif bisa dilatih untuk menjadi mekanik khusus mobil listrik. Tentunya hal ini menjadi peluang baru dalam memberdayakan talenta Jatim,” ujar Wagub Emil seperti dimuat di Pers Rilis Humas Pemprov Jatim.
Dengan diberikan pelatihan bagi talenta-talenta Jatim, maka akan tercipta mekanik yang andal khusus mobil listrik. Pemprov Jatim menyambut positif apabila dilibatkannya talenta Jatim didalamnya.
Terkait dengan usulan digunakannya mobil listrik sebagai kendaraan dinas, Mantan Bupati Trenggalek itu mengatakan, akan dipertimbangkan terlebih dahulu. Khususnya terkait medan dan tuntutan kerja yang belum memadai.
“Saya rasa gubernur akan membuka ruang untuk ini. Karena sebelumnya sudah ada motor listrik dari ITS. Salah satunya sudah dicoba gubernur dan akan diperkenalkan kepada instansi-instansi kita,” jelasnya.
Terkait perkembangan mobil listrik, Emil pun menjelaskan bahwa Pemprov Jatim akan memberikan insentif bagi mobil listrik. Insentif yang diberikan adalah pajak kendaraan bermotor (PKB) yang lebih rendah dan harga bahan bakar listrik yang lebih murah dibandingkan mobil konvensional.
“Penggunaan mobil listrik selain biaya yang kompetitif, juga biaya operasional lebih murah. Diharapkan kedepan, Jatim bisa jadi lumbung energi dan memiliki daya saing tinggi, serta bisa menciptakan lingkungan yang bersih,” ujarnya.
Menurut Emil, mengendarai mobil listrik itu terasa nyaman dan hampir sama dengan mobil berbahan bakar fosil. (azt/ekn)