Malang – Kompetisi Liga 1 2020, akhirnya resmi dibatalkan alias dibubarkan oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan. Berdasarkan hasil rapat Exco PSSI (executive committee) per tanggal 20 Januari 2021.
Sebelumnya, kompetisi ini alami kevakuman 11 bulan. Sejak 16 Maret 2020, karena kondisi force majeure pandemi Covid-19. Sekaligus juga mewacanakan penyelenggaraaan kompetisi musim baru, dengan titel baru Liga 1 2021/2022. Bukan menanggalkan titel lama, yang seharusnya Liga 1 2021.
Sejatinya penghentian atau kevakuman kompetisi, seperti Liga 1 2020. Dan perubahan sebutan tahun musim menjadi Liga 1 2021/2022, bukan yang pertamakali terjadi. Dalam sejarah kompetisi reguler domestik di Indonesia.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang terbentuk 19 April 1930 di Yogyakarta, atas inisiatif the founding fathers, Ir. Soeratin Sosrosoegondo, baru menggelar kompetisi resmi tanggal 20 Mei 1951. Bertitelkan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 1951.
‘’Betul. Yang saya cermati, kompetisi di Indonesia kerap sekali ganti tahun kompetisi. Misalkan pernah ISL 2011/2012. Kemudian berubah menjadi ISL 2013 dan seterusnya. Sampai Liga 1 2020. Saya dengar musim depan, kembali ganti menjadi Liga 1 2021/2022. Mengapa tidak tetap saja Liga 1 2021.’’
‘’Untuk kompetisi musim berikutnya, hemat saya PSSI lebih baik memastikan dulu telah mendapat izin dari Polri. Baru kemudian mempersiapkan diri. Termasuk komunikasi ke klub-klub. Jangan dibalik. Izin belum, ada tetapi sudah menjanjikan ke klub jika kompetisi akan berlanjut,’’ ungkap salah satu owner ASIFA Malang, Nuzul Kilfi.
Sepanjang 69 tahun usia kompetisi di Tanah Air, sejak perdana digelar pada 1951 hingga 2020 ini, tercatat ada 57 musim kompetisi. Mulai dari era Antar Perserikatan, baik Kejurnas PSSI (1951-1978), Kejurnas Utama PSSI (1978-1979), maupun Divisi Utama PSSI (1980-1994). Juga era Galatama (1979-1994) hingga Liga 1 pada era Liga Indonesia (1994-2020) ini.
Terjadi 12 kali kompetisi vakum. Atau dihentikan. Yakni Kejurnas PSSI 1968/1969 (peralihan Orde Lama ke Orde Baru), Galatama 1981 dan 1982 (kendala sponsor dan dijadikan satu musim 1980/1982 dan 1990/1992) dan Divisi Utama PSSI 1981/1982, 1984, 1988/1989, 1990/1991, dan 1992/1993. Dengan alasan sama. PSSI lebih fokus kepada agenda Timnas Indonesia semua level usia yang begitu banyak.
Kemudian Liga Indonesia 1997/1998, terhenti pasca laga pekan ke-15 dari total 18 pekan babak penyisihan di Grup Barat, Tengah dan Timur. Kali ini disebabkan terjadi insiden Reformasi Mei 1998.
Liga Indonesia 2015 atau QNB League, juga dihentikan pada laga pekan ketiga. Gara-garanya Indonesia di-banned atau dikenai sanksi oleh FIFA selama dua tahun.
Musim Liga Indonesia 2016, sejatinya juga tak digelar kompetisi secara resmi. Karena Indonesia masih dalam status sanksi FIFA. Hanya menggelar turnamen rasa liga. Yakni Indonesia Soccer Championship A 2016 (ISC A). Meski tak diakui AFC dan FIFA.
Terakhir adalah terhentinya Liga 1 2020, yang baru sempat menuntaskan 26 dari total 306 laga. Karena merajalelannya wabah Covid-19.
‘’Seharusnya untuk sebutan tahun kompetisi di Indonesia, disesuaikan dengan kalender sepak bola AFC atau FIFA. Ini tentu tujuannnya agar kompetisi domestik, tidak bentrok dengan even-even AFC atau FIFA. Kalau sudah bagus seperti Liga 1 2021, jangan diganti lagi menjadi Liga 1 2021/2022. Itu sangat membingungkan.’’
‘’Banyak klub harus kehilangan pemainnya, saat kompetisi masih berlangsung karena gabung timnas. Kalender AFC khan kompetisinya menggunakan tahun tunggal 2020 atau 2021. Bukan 2020/2021 atau 2021/2022,’’ ungkap mantan gelandang Arema dan Niac Mitra, Muhammad ‘Yoyok’ Anshori.
Seperti halnya rencana PSSI dan PT LIB, akan memanggungkan titel baru dengan sebutan musim tahun ganda Liga 1 2021/2022. Tak lagi menggunakan sebutan musim tahun tunggal Liga 1 2021, juga bukan hal baru.
Sejak 1951 hingga saat ini, terjadi 14 kali pergantian musim tahun kompetisi. Baik sebutan tahun tunggal dan tahun ganda. Juga penambahan atau pengurangan lama durasi dari satu menjadi dua tahun atau sebaliknya. Bahkan satu musim berusia dua hingga tiga tahun penyelenggaraan.
Simak saja Kejunas PSSI 1951 dan 1952. Kemudian berubah menjadi musim 1953/1954 dan dua-tahunan 1955/1957 hingga musim 1962/1964.
Bahkan pernah menerapkan musim tiga tahunan. Pada Kejurnas PSSI 1969/1971 dan 1975/1978.
Begitu pula era Divisi Utama PSSI 1986/1987, hingga Liga Indonesia 1999/2000, menjadi tahun tunggal. Musim 2001 sampai dengan Liga 1 2017 hingga 2020. Kemudian berubah lagi menjadi Liga 1 2021/2022. Hanya kapan akan mulai. Belum tahu pasti. (act/rdt)
Pergantian Musim Kompetisi
1. Kejunas PSSI 1951 s/d 1952
2. Kejunas PSSI 1953/1954
3. Kejunas PSSI 1955/1957 s/d 1962/1964
4. Kejunas PSSI 1964/1965 s/d 1968/1969
5. Kejunas PSSI 1969/1971 s/d 1973/1975
6. Kejunas PSSI 1975/1978
7. Kejurnas Utama PSSI 1978/1979
8. Divisi Utama PSSI 1980 (Divisi Utama PSSI)
9. Divisi Utama PSSI 1981/1982
10. Divisi Utama PSSI 1983 s/d 1986
11. Divisi Utama PSSI 1986/1987 s/d Liga Indonesia 1999/2000
12. Liga Indonesia 2001 s/d 2007
13. Liga Indonesia 2008/2009 s/d 2011/2012 (ISL)
14. Liga Indonesia 2013 s/d 2020 (ISL, QNB League, ISC A, Liga 1)
15. Liga Indonesia 2021/2022 (Liga 1)
Era Galatama
1. Galatama 1979/1980 s/d 1983/1984
2. Galatama 1984 s/d 1985
3. Galatama 1986/1987 s/d 1988/1989
4. Galatama 1990
5. Galatama 1990/1992 s/d 1993/1994
Kompetisi Vakum dan Dihentikan
1. Kejunas PSSI 1968/1969 (peralihan Orla ke Orba)
2. Galatama 1981 (kendala sponsor dan dijadikan satu musim 1980/1982)
3. Galatama 1991 (kendala sponsor dan dijadikan satu musim 1990/1992)
4. Divisi Utama PSSI 1981/1982 (bentrok dengan agenda timnas)
5. Divisi Utama PSSI 1984 (bentrok dengan agenda timnas)
6. Divisi Utama PSSI 1988/1989 (bentrok dengan agenda timnas)
7. Divisi Utama PSSI 1990/1991 (bentrok dengan agenda timnas)
8. Divisi Utama PSSI 1992/1993 (bentrok dengan agenda timnas)
9. Liga Indonesia 1997/1998 (Reformasi Mei 1998)
10. Liga Indonesia 2015 (QNB League, Indonesia di-bannned FIFA)
11. Liga Indonesia 2016 (Turnamen ISC A, Indonesia di-bannned FIFA)
12. Liga Indonesia 2020 (Liga 2020, pandemi Covid-19)