Malang – Pupus sudah asa dan upaya manajemen Arema FC, dalam enam bulan terakhir, agar kompetisi Liga 1 2020 terus dilanjutkan. Menyusul hasil rapat Exco PSSI (executive committee) tanggal 20 Januari 2021, seperti yang disampaikan Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, yang memutuskan membatalkan lanjutan kompetisi.
Dalam rapat tersebut, diikuti 12 anggota Exco kepengurusan PSSI 2019-2023 dan suara mereka, sekaligus menjadi penentu berlanjut tidaknya kompetisi Liga 1 2020. Mereka adalah Yoyok Sukawi, Dirk Soplanit, Endri Erawan, Haruna Soemitro, Hasnuryadi Sulaiman, Juni Rahman, Pieter Tanuri, Sonhadji, Ahmad Riyadh, Hasani Abdul Gani, Yunus Nusi dan Vivin Cahyani.
‘’Intinya dalam dua hari sebelum rapat Exco PSSI, Arema sudah berupaya keras agar kompetisi tetap berlanjut. Termasuk sekian bulan kami konsisten berada di garis depan agar Liga 1 2020 dilanjutkan. Akhirnya memang tak membuahkan hasil. Liga 1 2020 dihentikan.’’
‘’Jika hitung-hitungan jumlah anggota Exco yang pro-kompetisi dilanjutkan, harusnya bisa menang tipis. Masalahnya sejak tanggal 15 Januari 2021 dalam Owner Club Meeting Liga 1 2020, sudah dibangun imej kompetisi dihentikan. Padahal itu belum jadi putusan. Kami sudah berusaha menyampaikan aspirasi. Keputusannya ada di tangan PSSI,’’ tegas jelas General Manager PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (PT AABBI), Ruddy Widodo.
Namun demikian, memendam rasa kecewa mendalam, manajmen tim Singo Edan dikatakan menerima apapun keputusan PSSI. Hanya saja dia menilai, pihak-pihak yang pro atau meminta kompetisi dihentikan, tidak berpikir dari posisi klub lain, yang sudah berupaya keras agar kompetisi dan sepak bola di Tanah Air, tetap eksis sekalipun di tengah pandemi virus corona (Covid-19).
‘’Mereka pihak yang meminta atau memilih kompetisi Liga 1 2020 dihentikan, mohonlah untuk berpikir dan menggunakan perasaan. Mencoba berpikir dari sisi klub lain yang sudah mengeluarkan banyak uang, memiliki komitmen dengan pihak sponsorship dan sebagainya. Kalau kompetisi dihentikan pasti ada dampak hukum terkait kontrak dengan pihak lain. Kami sudah pernah mengalaminya, makanya tidak mau hal ini terulang kembali,’’ imbuh Ruddy Widodo.
Di sisi lain, meski manajemen Arema telah berusaha keras agar Liga 1 2020 tetap dilanjutkan dan menemui batu sandungan, lewat rapat Exco PSSI yang memilih dihentikan. Akan tetapi Arema, masih menurutnya, konsekuen patuh pada PSSI. Menghargai keputusan hasil rapat Exco PSSI, yang kemudian meniadakan lanjutan kompetisi karena status force majeure Covid-19 dan memilih memulai musim baru Liga 1 2021/2022.
‘’Saran kami untuk PSSI, sesegera mungkin memastikan dan memutar roda kompetisi musim 2021/2022. Bila memang Liga 1 2020 tidak berlanjut lagi. Hanya saja ketika itu PT LIB hanya merespons kalau semua (kompetisi) tergantung Mabes Polri.’’
‘’Saya pikir jika digelar Februari 2021 jelas tidak mungkin. PT LIB saat ini tengah mengurus perizinan kompetisi lewat Kabareskrim Polri dan telah berkirim surat meminta untuk beraudiensi. Mungkin karena Mabes Polri masih fokus pergantian Kapolri maka sepertinya menunggu semua itu beres,’’ tukas pria asal Madiun tersebut. (act/rdt)