Malang – Banjir masih saja terjadi di Kota Malang. Pemkot telah melakukan pemetaan. Empat titik menjadi fokus perhatian utama. Menjadi prioritas penanganan. Antara lain, Jl Soekarno Hatta, Bandulan, Sawojajar dan Jl Ir Rais.
Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Hadi Santoso menjelaskan. Khusus di Jl Soekarno Hatta, pihaknya akan membangun crossing. Sepanjang 1,8 kilometer. Anggarannya telah diajukan ke Pemerintah Provinsi Jawa Timur sebesar Rp 128 miliar.
“Panjangnya mulai dari jembatan Sudimoro sampai jembatan Suhat. Panjangnya sekitar 1,8 kilometer. Untuk detail kedalaman dan konstruksi kami minta bantuan ke provinsi,” ungkapnya.
Keberadaan crossing atau sudetan itu, diharapkan tidak akan ada lagi banjir di daerah Blimbing dan sekitarnya.
“Crossing ini manfaatnya banyak. Air kami alirkan ke Sungai Brantas. Sehingga tidak akan ada lagi genangan air di sepanjang Jl Ahmad Yani, Jl Letjen Suparman maupun Jl Letjen Sutoyo,” imbasnya.
Untuk banjir di kawasan Bandulan, DPUPRPKP akan membuat beberapa avur baru. Di sepanjang jalan dan di atas jembatan Bandulan. Pihaknya menyayangkan, banyaknya saluran air di daerah itu, telah tertutup beton cor. Ini yang membuat air tidak bisa mengalir turun ke sungai.
“Tim kami sudah menyusur mulai dari Bandulan atas sampai bawah. Bahkan kami sampai membongkar trotoar untuk membuat sudetan di sana. Sekaligus membersihkan sampah yang menyumbat,” ucapnya.
Untuk Jl Ir Rais, pihaknya akan membuat kajian lebih dulu. Mengingat sungainya berada di tengah perkampungan. Ketinggiannya hampir sama dengan jalan yang berada di perkampungan.
“Tiap kali hujan. Pantauan kami memang di Ir Rais dan Sawojajar. Untuk Sawojajar, pengaturan pintu air di belakang kantor Diskopindag harus dimaksimalkan. Kalau pintu airnya di tutup sedikit saja, pasti air tidak akan masuk ke daerah Sentani,” tandasnya. (jof/ajn)