
DOKTER: Aplikasi DokterSafe yang diciptakan tim dari Fakultas Kedokteran Unair Surabaya. Tujuannya untuk melindungi dokter dan tenaga kesehatan dari Covid-19. (Foto: Humas Unair Surabaya)
Surabaya – Seiring meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Indonesia, beban kerja tenaga kesehatan (nakes) semakin bertambah. Akibatnya, angka nakes yang terpapar Covid-19 juga ikut naik. Berawal dari itu, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berinisiatif menciptakan aplikasi DokterSafe.
Menurut dr Muhammad Shoifi SpOT(K) selaku Project Manager DokterSafe, aplikasi itu berguna untuk melindungi nakes yang tengah berjuang melayani pasien Covid-19.
“Kami diberikan kepercayaan oleh Dekan FK Unair untuk merancang suatu aplikasi khusus perlindungan dan keselamatan dokter dan tenaga kesehatan Indonesia di masa pandemi Covid-19 saat ini,” ungkap Shiofi seperti dalam rilis pers Pusat Komunikasi dan Informasi Publik Unair, Senin (18/1).
Sebagai aplikasi, DokterSafe adalah sebuah aplikasi yang dikembangkan dengan tujuan sebagai media informasi, komunikasi, dan edukasi, dalam upaya perlindungan dan keselamatan. Khususnya bagi dokter dan nakes dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Bagaimana aplikasi ini membantu dokter dan nakes? Aplikasi yang baru saja diresmikan Menteri Kesehatan (Menkes) Ir Budi Gunadi Sadikin itu memuat fitur-fitur menarik yang bermanfaat bagi perlindungan dan keselamatan.Misal saja, fitur asesmen mandiri untuk mendeteksi kondisi dan risiko terhadap Covid-19. “Ini adalah salah satu bagian penting dari aspek kewaspadaan guna mencegah penularan dan penyebaran kasus Covid-19,” terang Shoifi.
Ia menambahkan, aplikasi DokterSafe juga menyediakan akses informasi situasi dan kondisi terkini penyakit Covid-19 yang selalu update setiap hari. Selain itu pengguna juga dapat memantau perkembangan jumlah kasus dan berita terbaru mengenai Covid-19.
Tidak hanya itu, Shoifi menyebutkan, DokterSafe memiliki beberapa fitur tambahan. Di antaranya, akses terhadap link-link penting, seperti website WHO, Satgas Penangan Covid-19, dan Kemenkes.
Yang menarik, DokterSafe juga dibekali video dan buku sebagai media edukasi dan pembelajaran. Sejumlah hotline penting juga ditambahkan. “Hotline ini dapat dihubungi jika ada dokter atau tenaga kesehatan terdampak Covid-19,” ujarnya.
DokterSafe juga menyediakan fitur GPS. Tujuannya, mendeteksi posisi keberadaan pengguna dan Rumah Sakit (RS) rujukan Covid-19 terdekat.Keberhasilan FK dalam menciptakan DokterSafe tidak terlepas dari perjuangan Shoifi dan tim. Ia menuturkan, proses pengisian konten, pencarian nama, pembuatan logo, hingga penyusunan ulang seluruh komponen aplikasi memerlukan waktu yang tidak sedikit.
“Gagasan ini kami mulai sejak awal Maret 2020, dengan penuh kesungguhan. Alhamdulillah, sekarang sudah selesai dan dapat digunakan,” ungkapnya.
Aplikasi yang kini telah tersedia di Play Store itu tercatat telah diunduh oleh lebih dari 1.000 pengguna. Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso Sp.OG(K) menyebutkan, hal itu tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Salah satunya dari Satgas Covid-19.
Budi Santoso berharap, DokterSafe dapat tumbuh dan berkembang menjawab tantangan zaman ke depan. “Semoga platform aplikasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua, dalam upaya perlindungan dan keselamatan dokter dan tenaga medis selama masa pandemi ini,” pungkasnya. (azt/ekn)