Malang – Wilayah Malang Raya, sejak 11 Januari sudah melaksanakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masayarakat (PPKM). Termasuk di Kota Malang. Tapi dalam sepekan terakhir, jumlah pasien terkonfirmasi positif, masih terus meningkat.
Bagaimana tidak, pada 11 Januari lalu, penambahan jumlah terkonfirmasi positif mencapai 60 orang. Berturut-turut pada 12 Januari hingga Minggu (17/1) bertambah 54, 51, 49, 79 dan 70 pasien baru.
Wali Kota Malang, Drs H Sutiaji mengakui, PPKM memang baru akan efektif untuk menekan jumlah terkonfirmasi positif Covid-19, setelah dua minggu pelaksanaan. Karena penambahan kasus yang saat ini cukup tinggi, adalah kasus lama yang hasil swab test nya baru keluar. Sementara, untuk proses swab test selama PPKM berjalan enam hari, hasilnya baru akan keluar berikutnya.
‘’Penambahan yang sekarang itu banyak klasternya. Kami tidak bicara klaster sekarang. Tetapi setiap orang. Artinya, sekarang kembali ke masyarakat. Bagaimana menyikapi kondisi saat ini,’’ kata Sutiaji, Senin (18/1.
Bahkan Sutiaji menyebut, Kota Malang mendapat penilaian positif dalam pelaksanaan PPKM. Dia mengklaim, daerah lain justru diminta mencontoh Kota Malang, dalam penerapan PPKM. Terlepas dari hal tersebut, Sutiaji meminta warga Kota Malang, terus menjaga kedisiplinan dalam protokol kesehatan. Karena pelaksanaan protokol kesehatan, tidak akan berarti jika tidak dibarengi dengan kedisplinan masyarakat dalam menjalankannya.
‘’Makanya kami tidak bisa menyampaikan efektif tidaknya PPKM. PSBB saja dulu, kita juga tidak tahu efektif atau tidak,’’ tambahnya.
Saat ini, Pemkot Malang menurutnya juga terus melakukan upaya pendisiplinan protokol kesehatan pada masyarakat. Beberapa tempat yang menjadi sasaran PPKM antara lain tempat makan dan kafe, yang buka malam. Dia pun mengaku tak segan memberi sanksi kepada pihak-pihak yang melanggar aturan. (jof/rdt)