PEDAGANG pasar dan welijo (pedagang sayur asongan) kota Malang bakal tersenyum lebih lebar. Program OJIR (Ojo Percoyo Karo Rentenir), diteruskan. Bisa hutang 10 jt cukup dengan modal KTP.
Kerjasama Pemkot Malang, Bank Indonesia dan OJK –untuk menghalau rentenir– itu, jumat lalu mengantar Sutiaji menerima anugerah sebagai Tokoh Penggerak Inklusi Keuangan Tingkat Kab/Kota, oleh Presiden Jokowi pada rangkaian acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2021 secara virtual. Ikut hadir, Menko Perekonomian Hartarto, Menkeu, Sri Mulyani, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh dan beberapa tokoh terkait.
Di acara bertema percepatan pemulihan ekonomi yang inklusif itu,
Presiden meminta OJK jangan sampai ‘mandul’ dan ‘masuk angin’. Harus mengeluarkan taringnya dalam mengawasi industri jasa keuangan.
Sutiaji bertindak konkret. Setengan miliar sudah dihutangkan. Memang baru menyentuh sekitar 24 persen pedagang di 5 pasar kota. Itu sebabnya akan diteruskan. Dicari cara, bagaiman bisa lebih gampang dan cepat, supaya tidak kalah dengan bank titil (rentenir) yang bunganya mencekik UMKM itu.
“OJIR gampang diingat, bahasa malangannya berarti uang. Programnya manfaat langsung untuk pengusaha kecil menengah. Kita lanjutkan,” tegas Sutiaji yang didukung Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) Kota Malang meraih prestasi nasional itu. “Kalau pedagang pasarnya maju, warga juga akan terlayani lebih baik,” lanjutnya. (ekn)
>>>>>Selengkapnya Di Harian Di’s Way Malang Post Edisi Senin (18/1)