Batu – Kebangkitan industri pariwisata Kota Batu terus digeber. Tak ketinggalan dari sektor kesenian. Dinas Pariwisata (Disparta) Kota Batu pun menghidupkan Panggung Sendratari di Kelurahan Sisir. Lebih elok dan layak untuk digunakan.
Bisa dikatakan, konsep utama yang diusung adalah menyatu dengan alam. Ini karena, tempatnya yang di desain outdoor. Bahkan saat masuk ke dalam lokasi itu, langsung disambut dengan hamparan rumput hijau yang berfungsi sebagai panggung.
Tak hanya panggung utama saja yang didesain menggunakan rumput bak lapangan sepak bola. Namun, kondisi tribun penonton yang memiliki kapasitas 1000 orang. Juga ditanami rerumputan hijau di sejumlah titiknya.
Perubahan eksentrik itu, nampak setelah Disparta Kota Batu melakukan renovasi Panggung Sendratari. Dilakukan mulai Oktober 2020 hingga Desember 2020.
Menelan anggaran sebesar Rp 150 juta. Pembangunan awal Panggung Sendratari dilakukan tahun 2015. Dibangun di atas lahan seluas 2.700 meter persegi.
Renovasi kali ini, Disparta Kota Batu juga memasang lampu penerangan. Terpasang rapi di pintu masuk mengarah ke area pertunjukkan. Sebelumnya, pintu masuk dibiarkan begitu saja. Setelah renovasi pada bagian pintu masuk, terpasang teralis besi berwarna hitam.
Meski begitu, ada sisi yang masih tak sedap dipandang mata. Pada bagian toilet di sisi luar Panggung Sendratari. Di bagian itu masih terlihat kotor dan tak terawat.
“Dengan dilakukannya proses rehabilitasi ini. Panggung Sendratari Sisir bisa digunakan menjadi sentra pertunjukkan kesenian di Kota Batu,” ujar Kadisparta Kota Batu, Arief As Siddiq, kepada DI’s Way Malang Post.
Harapannya, bisa menjadi ruang berekspresi. Bagi pelaku seni pertunjukkan. Sehingga bisa lebih bergeliat dibandingkan sebelumnya. Ia juga berharap, pertunjukkan seni disuguhkan semenarik mungkin. Agar bisa menarik kedatangan wisatawan.
“Banyak harapan dengan renovasi tempat ini. Kami berkeinginan memberikan kenyamanan kepada para seniman. Saat mereka menampilkan pertunjukannya. Tujuan utamanya, para wisatawan yang datang, bisa sangat menikmati sajian kesenian itu,” beber Arief.
Proses renovasi ini, terdapat beberapa hal utama yang dilakukan perubahan. Contohnya, seperti pergantian rumput dan melakukan pengecatan.
“Jika sebelumnya terlihat kurang menarik. Karena kondisi rumput yang sudah tak hijau bahkan sudah mati. Maka saat ini, kami telah mengganti rumput itu. Agar lebih segar dan menarik,” katanya.
Selanjutnya, pihaknya juga memiliki rencana. Akan membuat program paket wisata tontonan kesenian tradisional.
“Jadi konsepnya bisa bekerjasama dengan pelaku travel wisata. Agar membawa tamu dari luar kota. Lalu diarahkan untuk menonton kesenian tradisional Jawa Timur di Panggung Sendratari ini,” bebernya.
Ini diselaraskan dengan rencana kedepan. Bahwa setiap minggu akan ada dua kali pertunjukan penampilan kesenian. Disparta Kota Batu pun telah siap untuk memfasilitasi kebutuhan. Seperti sound system, pencahayaan dan protokol kesehatan Covid-19. (ano/jan)