Malang – Setiap daerah di Indonesia memiliki potensi pangan. Karakter geografisnya beragam. Menjadikan hasil pangan beragam pula. Jika digarap optimal, akan menjadi kekuatan pangan. Apalagi di masa pandemi covid-19 ini.
Ketahanan pangan menjadi kebutuhan survive. Maka tiap daerah patut meningkatkan potensi diri. Salah satunya Papua. Kaya potensi. Sudah dikelola. Pemerintah daerah dan masyarakat setempat. Tapi belum optimal.
Salah satu mitra pemerintah adalah perguruan tinggi. Melalui tri dharma, sudah menjadi kewajiban ikut berperan. Meningkatkan kapasitas pengelolaan sumber daya. Baik alam atau manusianya.
Sumber Daya Manusia (SDM) di Papua perlu ditingkatkan. Mengikuti dinamika perkembangan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan pertanian dan peternakan harus menjadi lebih baik.
Salah satu perguruan tinggi yang mempunyai kepedulian ini, adalah Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Melalui Pelatihan Patriot Perjuangan Pangan: dari Papua untuk Bangsa.
Putra daerah asal Papua digembleng. Peserta program ini mendapatkan materi, pelatihan serta keterampilan bidang pertanian dan peternakan. Langkah ini sangat strategis. Bahkan mendapat perhatian dari Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Prof Dr Muhadjir Effendy MAP.
Ia bersedia hadir dalam pelatihan tersebut. Memberikan motivasi dan harapan besar pada peserta. Muhajir nampak didampingi Rektor UMM Dr M Fauzan M.Pd, memberikan arahan saat pembukaan kegiatan, belum lama ini.
Mengawali sambutannya, Muhadjir menyatakan jika Papua memiliki kekayaan yang berlimpah. Keanekaragaman flora dan faunanya banyak. Menjadi daya tarik tersendiri. Selain itu, tingkat kecerdasan dan fisik manusianya tergolong bagus.
“Papua memang memiliki banyak sekali kelebihan. Baik dari sumber daya alamnya, maupun sumber daya manusianya,” terangnya lebih lanjut.
Namun demikian, ia menilai. Mental dan motivasi kerja masih harus ditingkatkan lagi. Berangkat dari hal itu, ia berharap. Agar agenda pelatihan ini, bisa menjadi salah satu langkah meningkatkan kemampuan mental kerja putra dan putri terbaik Papua.
Tak lupa, ia juga menginginkan agar para peserta bisa menjadi pionir dalam usaha memajukan Papua di masa depan.
Fauzan, rektor UMM berharap, agar pelatihan patriot Papua ini, bisa memberikan dampak yang lebih luas. Utamanya bagi para peserta yang sudah hadir dan serius mengikutinya.
“Tentu saja saya ingin melihat mereka menjadi petani yang tangguh. Tidak hanya paham teori tapi juga bisa menjadi petani yang profesional,” harapnya.
Pelatihan pangan ini, akan dilaksanakan secara periodik. Sejumlah putra putri Papua akan menjalani dua sesi.
Sesi pertama, mereka diberi pembekalan materi selama dua hari. Kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua. Yakni praktek lapangan yang dilakukan selama dua bulan penuh.
“Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen UMM. Dalam rangka merealisasikan satu tekad dan visi UMM. Yakni, dari Muhammadiyah untuk bangsa,” imbuhnya.
Sementara itu, Arie Ferdinand. Salah satu peserta mengatakan: Sumber daya alam Papua memang kaya akan potensi. Sayangnya, belum dibarengi dengan pengelolaan secara baik oleh pemerintah daerah maupun masyarakat setempat.
Ia pun berharap. Melalui pelatihan patriot pangan ini, ia dan rekan-rekannya bisa memperoleh banyak keterampilan. Lebih-lebih bisa membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Papua di bidang pertanian dan peternakan.
“Visi dan misi kami menjadi bagian dari agenda ini adalah, agar rakyat Papua dapat mengembangkan sumber daya yang dimiliki secara mandiri,” kata koordinator peserta ini. (roz/jan)