Malang – Suasana terlihat ramai di kediaman pilot Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan, Minggu (10/1/). Pada kesempatan itu, keluarga menunjukkan kenangan Afwan saat bertugas di maskapai Sriwijaya Air.
Afwan, dikenal sebagai sosok yang dermawan di lingkungan Perumahan Bumi Cibinong Indah, Blok A3, Jl Sukahati, Kabupaten Bogor. Seorang tetangganya, Lafi dan teman-temannya mengaku kehilangan sosok teladan.
Lafi ingat saat Afwan berusaha merenovasi masjid yang ada di perumahan itu. Menurutnya, Afwan rajin beribadah dan sering bersosialisasi.
“Inisiatifnya merenovasi Masjid Addaulah. Saya ingat betul dan cukup terharu. Semula diragukan, kini sudah terwujud Perumahan Bumi Cibinong Endah memiliki masjid besar yang bisa dimanfaatkan warga di sini,” ungkap Lafi.
Afwan juga dikenal sebagai sosok yang rendah hati. Hal itu terlihat dari sikapnya saat berbincang dengan warga. Ia tak pernah menceritakan pekerjaannya sebagai pilot. Sosoknya hangat di mata masyarakat sekitar.
“Saat tidak sedang dinas, beliau selalu ikut (shalat) berjamaah di Masjid Addaulah yang dia renovasi ini. Bahkan seusai shalat sering berbincang dan sesekali mengisi tausiyah. Dia juga tidak pernah menceritakan tentang latar belakang pekerjaannya,” ujar dia.
Ketua RT setempat, Agus Pramudibyo mengatakan. Afwan dikenal religius dan sopan. Ia terakhir kali bertemu Jumat (8/1/2021). Saat itu, keduanya baru saja selesai mengikuti shalat Jumat. Mereka sempat berbincang menanyakan kabar masing-masing. Afwan mengaku dalam keadaan sehat dan siap bertugas keesokan harinya.
“Saya pribadi terakhir bertemu setelah Jumatan, kemarin sehari sebelum peristiwa itu. Kami bertegur. Nanya kesehatan masing-masing di masjid. Dia bilang Alhamdulillah sehat,” ungkapnya.
Ia menyatakan Afwan adalah ketua panitia pembangunan Masjid Addaulah. “Captain Afwan ini juga sebagai donatur pembangun masjid depan SMPN 2 Cibinong. Kemudian beliau juga sering membuat acara santunan anak yatim di rumahnya,” kata Agus.
Warga, kehilangan sosok panutan. Hampir tak memiliki cela di mata warga. “Makanya warga saat mendengar kabar ini, banyak yang bertanya ke saya. Lihat saja terus, banyak orang-orang yang berdatangan ke sini,” ungkapnya.
Sebelumnya, Captain Afwan, pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang hilang kontak tercatat pernah menjadi penerbang TNI Angkatan Udara. Afwan alumni Ikatan Dinas Pendek (IDP) IV 1987.
“Captain Afwan adalah Penerbang TNI AU periode 1987-1998. Beliau terbang di Skadron Udara 4 dan Akadron Udara 31. Alumni IDP IV tahun 1987,” kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma Indan Gilang, Sabtu (9/1).
Ditambahkan, pesawat tersebut juga mengangkut keluarga dari Kadislog Lanud Supadio Kolonel Tek Ahmad Khaidir. Mereka adalah istri Akhmad Khaidir, Rahmania Ekananda dan dua orang anaknya yaitu Fazila Ammara dan Dinda Amelia.
Sriwijaya Air SJ182 tujuan Jakarta-Pontianak lepas landas dari Bandara Soetta, Sabtu pukul 14.36 WIB. Beberapa saat kemudian, tepatnya pada 14.40 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak. Pesawat disebut jatuh di perairan Kepulauan Seribu, dekat Pulau Laki dan Pulau Lancang.
Direktur Utama Sriwijaya Air Jeff Jauwena menyatakan pesawat SJ182 sempat tertunda keberangkatannya atau delay selama 30 menit akibat hujan deras. “Delay akibat hujan deras. Maka ada delay 30 menit saat boarding,” kata Jeff dalam konferensi pers dari Bandara Soekarno-Hatta, Sabtu (9/1). (Kpc/jan)