Batu – Pandemi covid-19 di Kota Batu, memasuki babak baru. Karena vaksin yang selama ini ditunggu-tunggu, telah datang. Meski keberadaannya belum sampai di Kota Batu. Masih diamankan Pemprov Jatim.
Menyongsong kedatangan vaksin ini, jajaran Forkopimda Pemkot Batu melakukan rapat koordinasi. Dilaksanakan di ruang rapat utama Balai Kota Among Tani Kota Batu, Rabu (6/1) siang.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengungkapkan: Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementrian Kesehatan dan Kementrian Dalam Negeri. Meski begitu, pihaknya belum mengetahui jumlah vaksin yang akan didistribusikan ke Kota Batu. Pada tahap pertama vaksinasi ini.
“Vaksin itu sudah ada di pemprov. Untuk jumlah dan pendistribusiannya ke kota-kota, kami masih belum tahu. Selain itu, petunjuk teknis (juknis) yang berkaitan dengan vaksin itu, juga belum keluar,” beber Dewanti kepada DI’s Way Malang Post, Rabu (6/1).
Kata dia, rapat kali ini merupakan bentuk persiapan. Agar kapan pun vaksin dikirim dan tiba di Kota Batu, Forpimda sudah siap. Pihak keamanan, yakni TNI-Polri bisa langsung memback up keamanan dalam pendistribusiannya.
Dewanti juga belum tahu, Kota Batu akan mendapatkan jatah seberapa banyak. Juga siapa yang akan mendapatkannya.
“Sementara itu, untuk prioritas yang akan divaksin lebih dulu, adalah tenaga kesehatan. Untuk pendataannya juga sudah selesai dan juga sudah dikirim ke pusat,” ujarnya.
Namun yang jelas, ungkap dia, untuk data nakes yang ada di Jawa Timur terdapat sekitar 200 ribu nakes. Sedangkan untuk jumlah vaksin yang datang di provinsi baru sekitar 77 ribu lebih serum.
“Sehingga, jumlah tersebut belum sampai 40 persen dari jumlah nakes yang ada di Jawa Timur. Sehingga kami juga tak mengetahui Kota Batu akan mendapatkan berapa banyak vaksin,” katanya.
Untuk jumlah nakes di Kota Batu saat ini terdapat 2033 orang. Dari jumlah tersebut, semua menjadi prioritas mendapat vaksinasi. Namun, siapa yang lebih dulu mendapatkan masih belum ditentukan.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, drg Kartika Trisulandari membenarkan, jika prioritas utama adalah nakes. Bagi lainnya, akan diverifikasi lebih dulu.
“Seperti misalnya, orang yang pernah terpapar. Kemudian ibu hamil dan usia di atas 60 tahun,” ujar Kartika.
Jadwal vaksinasi tahap pertama, dilakukan Januari hingga Maret. Kepastiannya, ia masih menunggu instruksi dari pusat. “Untuk informasi jadwal masih bisa berubah-ubah. Karena belum ada kepastian jadwal untuk Kabupaten/Kota. Namun untuk provinsi sudah ada,” katanya.
Sementara itu, Kapolres Batu AKBP Catur C Wibowo menjelaskan. Jika saat ini, pelaksanaan pendistribusian vaksin dari pusat sudah tiba di Jawa Timur. Tepatnya di Kota Surabaya.
“Petunjuk teknis secara spesifik belum ada. Namun untuk vaksin yang dialokasikan ke Jawa Timur sudah di Surabaya,” jelas Catur.
Nantinya, bersama dengan Pemkot Batu dan stake holder lain, pihaknya akan saling bahu membahu. Bekerjasama untuk mendistribusikan vaksin tersebut.
“Nantinya akan dilaksanakan sesuai petunjuk. Pengawalan, pengamanan dan pelaksanaan akan mengikuti perintah langsung dari pusat. Karena vaksin ini ‘kan untuk masyarakat. Agar semua sehat dan kembali normal. Bukan new normal lagi, tapi betul-betul normal,” tutupnya. (ano/jan)