Jakarta – PSSI terus berupaya agar dapat menggelar kompetisi Liga 1, 2 pada awal tahun 2021 ini. Kompetisi dibutuhkan untuk perkembangan sepak bola Tanah Air, yang muaranya ke tim nasional Indonesia.
Seperti diketahui, PSSI merencanakan lanjutan kompetisi Liga 1 dan 2 pada Oktober 2020. Namun, karena kepolisian belum memberikan izin, kompetisi akhirnya ditunda. Alasan kepolisian, masih dalam masa pandemi Covid-19 dan ada Pilkada serentak. Padahal BNPB sudah mengeluarkan rekomendasi, agar Liga 1 dan 2 bisa diputar tanpa penonton dan mentaati protokol kesehatan yang ketat.
‘’Terkait kompetisi dalam hal ini Liga 1 dan 2 yang belum jalan, rapat Komite Eksekutif (Exco) terakhir memutuskan, liga akan diputar oleh PT LIB di bulan Februari 2021. Situasi terkini Covid-19, akan menjadi faktor penentu. Apakah liga bisa dijalankan atau tidak. Cabang olahraga lain pun demikian. Untuk menyelenggarakan kejurnas juga sulit,’’ kata Plt Sekjen PSSI Yunus Nusi.
Dengan situasi pandemi Covid-19, membuat kondisi PSSI menjadi tidak menentu. Hal ini tidak hanya di sepak bola. Namun di seluruh sendi kehidupan di seluruh dunia. Keadaan menjadi tidak bisa diprediksi.
‘’Untuk itu, PSSI menjadwalkan menggelar rapat Komite Eksekutif (Exco) di pertengahan Januari 2021. Guna memutuskan kelanjutan Liga 1 dan 2. Atau justru memberhentikan liga musim kompetisi 2020 berdasarkan situasi terkini,’’ tambah Yunus.
Jika pun harus dilanjut, PSSI memastikan akan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Karena masih dalam pandemi Covid-19. Panduan protokol kesehatan untuk kompetisi, sudah dibuatkan regulasinya, serta diberikan kepada klub. Namun, jika harus berhenti, artinya kompetisi akan dilanjutkan untuk musim 2021.
PSSI sebenarnya sudah bekerja maksimal. Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru, Ahmad Lukita dan Direktur Operasional PT LIB, Sudjarno, sudah menghadap ke Mabes Polri. Mereka juga berkeliling ke beberapa Polda di Pulau Jawa, untuk bersilaturahmi.
Menurut Yunus Nusi, PT LIB sudah berkirim surat tiga kali ke Mabes Polri. Pertama menjelang rencana kick off 1 Oktober 2020. Kemudian bersurat lagi pada awal November 2020. Terakhir bersurat lagi untuk memohon agar Liga 1 dan 2 bisa berputar lagi pada akhir Januari atau awal Februari 2021.
‘’Namun, semua kembali ke kepolisian karena izin pada mereka. Jika kepolisian tidak mengeluarkan izin, kita tidak bisa apa-apa. Kita wajib tunduk dan patuh pada aturan,’’ imbuh Yunus.
Sebelumnya manajemen Persija Jakarta meminta PSSI, untuk segera menentukan nasib kompetisi Liga 1. Hingga saat ini, belum menemui titik terang akibat tak dikantonginya izin penyelenggaraan dari kepolisian.
‘’Kami memerlukan kepastian terkait kelanjutan kompetisi. Apakah akan berjalan atau tidak,’’ ujar Direktur Persija Jakarta Ferry Paulus seperti dikutip dalam laman resmi klub dari Jakarta.
Ferry mengatakan, keputusan PSSI bakal menjadi pertimbangan utama bagi Macan Kemayoran, untuk menentukan langkah terbaik untuk tim.
Salah satu yang membuat bimbang, yakni soal kontrak pemain. Sejumlah pemain kontraknya akan habis dalam waktu dekat. Klub tak tahu apakah akan tetap memperpanjang atau melepasnya seiring ketiadaan kompetisi.
‘’(Keputusan PSSI) ini untuk menentukan langkah selanjutnya untuk tim. Termasuk nantinya terkait kelanjutan kontrak beberapa pemain yang akan habis. Untuk saat ini, kami belum bisa mengambil keputusan. Semua tergantung pada kepastian kompetisi berjalan atau tidak,’’ kata dia.
Dalam kabar terakhir, PSSI dan PT Liga Indonesia Baru, masih berupaya meyakinkan kepolisian, untuk bisa mengeluarkan surat rekomendasi. Federasi dan operator ingin kompetisi bisa berjalan pada awal Februari sesuai rencana awal. (act/rdt)