
Dunia telah diguncangkan oleh wabah virus yang sangat berbahaya, persebaran virus ini sangatlah cepat dan hampir seluruh negara di belahan dunia juga terdampak wabah virus tersebut. Virus ini pertama kali menjangkit negara Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Dalam Bahasa medis virus ini dinamakan Covid-19 atau kepanjangannya yakni Corona Virus Disease dan angka 19 mengartikan bahwa penyakit ini muncul pada tahun 2019. Menurut data yang diperoleh sejak dari tanggal 31 Desember 2019, jumlah korban mengalami peningkatan yang cukup tinggi dan kemudian virus ini mudah sekali menyebar dengan cepat ke sejumlah negara di penjuru dunia sehingga bisa dijuluki dengan masa pandemi global. Dunia diibaratkan telah mengalami mati suri yang berkepanjangan dan entah kapan dunia ini memulai aktivitas kembali seperti sedia kala.
Banyaknya korban berjatuhan yang berjumlah ratusan bahkan ribuan yang di diagnosa positif terkena korona. Tidak sedikit pula korban yang meninggal karena terkena paparan virus ini. Persebaran Covid-19 bisa dibilang melumpuhkan total segala penjuru kegiatan sosial maupun perekonomian bangsa. Pada masa pandemi ini media yang selalu berdiri kokoh dalam hal persebaran informasi yang akurat dan actual. Para masyarakat Indonesia sangat setia menunggu kabar terbaru dari persebaran Covid-19 ini. Sudah kurang lebih 4 bulan sejak pandemi Covid-19 pertama kali dilaporkan. Jika jumlah kasus korban pertama dibandingkan dengan jumlah kasus korban yang pertama, maka kasus ini memang sangat luar biasa. Banyak berita-berita baru yang bermunculan. Bisa diibaratkan bahwa berita yang baru saja dibaca pada pagi hari maka bisa berubah lagi dengan berita yang di baca pas sore hari. Hal ini yang memungkinkan banyak pihak yang saling bertanya-tanya manakah berita yang bisa dipegang kebenarannya dan manakah berita yang salah, semua orang pun tutup mulut akan hal seperti itu.
Dengan masa pandemi Covid-19 yang seperti ini, keakuratan sumber informasi perkembangan wabah corona sangatlah penting bagi media sosial untuk diberikan kepada seluruh warga negara Indonesia. Dikarenakan pemerintah memberikan kebijakan PSBB kepada seluruh masyarakat Indonesia. Dimana PSBB tersebut berisi tentang larangan untuk keluar rumah, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan selalu mencuci tangan dengan sabun. Kebanyakan masyarakat Indonesia hanya duduk santai dan melihat televisi dikarenakan kebijakan PSBB tersebut. Hal inilah yang membuat masyarakat tidak bisa berkutik secara leluasa dan mengandalkan semua informasi dari media sosial.
Salah satu informasi yang ditunggu-tunggu oleh seluruh masyarakat Indonesia pada masa pandemi ini adalah pertambahan jumlah kasus korona di setiap harinya. Tercatat hampir setiap hari kasus korban corona mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal seperti ini sangatlah menarik perhatian masyarakat Indonesia, akan tetapi menjadi tugas sulit media sosial dalam mengkomunikasikan berita-berita tersebut. dalam menyampaikan berita informasi ini, media sosial harus jelas dan dapat dibuktikan kebenarannya supaya seluruh masyarakat dapat percaya dan merasa lega saat informasi tersebut disampaikan terkait isu corona. Dampak dari Covid-19 ini tidak hanya menyerang dibidang kesehatan, akan tetapi Covid-19 ini menyerang beberapa bidang penting didalam negara seperti : pariwisata, pendidikan, pekerjaan, dan olahraga.
Pada masa pandemi Covid-19 ini memang banyak sekali sektor yang dirugikan, salah satunya adalah sektor pendidikan. Pemerintah memberi kebijakan untuk kegiatan belajar mengajar disekolah maupun di universitas di hentikan dan kegiatan tersebut digantikan di rumah masing-masing pelajar maupun mahasiswa. Pihak sekolah maupun universitas mengalih fungsikan kegiatan belajar mengajar menjadi online atau biasa disebut dengan pembelajaran daring. Pada awal pembelajaran daring ini banyak pihak yang setuju maupun tidak setuju dikarenakan pada awal dimunculkannya pembelajaran daring masih belum ada subsidi kuota internet dari pemerintah. Masyarakat yang setuju kebanyakan beralasan bahwa kegiatan belajar mengajar bisa langsung diawasi oleh orang tua, hal ini berbanding terbalik dengan masyarakat yang tidak setuju biasanya memiliki alasan besarnya biaya yang dikeluarkan saat membiayai keperluan kuota internet yang tidak murah.
Kemunculan media baru seperti google meet maupun zoom sangatlah membantu dalam proses belajar memgajar pada saat pandemi ini. Tidak mesti semua sekolah maupun universitas memakai aplikasi google meet atau zoom sebagai sarana belajar mengajar. Kedua media tersebut memiliki fungsi yang sama dimana proses belajar mengajar bisa dilakukan secara tatap muka melalui ponsel masing-masing pelajar maupun mahasiswa. Informasi yang diberikan pengajar pun bisa cukup jelas dalam artian pemberian informasi pembelajaran antara pengajar dan diajar bisa sangat kondusif tergantung bagusnya jaringan internet. Jika ponsel kita memiliki jaringan yang jelek maka informasi yang diberikan oleh pengajar pun akan sulit tersampaikan, biasanya ditandai dengan suara yang putus-putus ataupun gambar video yang pecah atau buram. Dan jika ponsel kita memiliki jaringan yang sangat baik maka proses pemberian informasi saat kegiatan belajar mengajar pun di dilakukan dengan lancar, mulai dari suara yang sangat jelas sehingga mudah dipahami sampai bagusnya kualitas video saat dilakukan on came camera saat proses pembelajaran.
Pemerintah menjawab keluhan akan masyarakat yang kesulitan dalam membeli kuota internet yang memiliki harga yang tidak murah. Dari data yang diperoleh, pemerintah melalui KEMENDIKBUD memberikan fasilitas kuota internet yang cukup besar. Mulai dari anak paud sampai setinggi mahasiswa mendapatkan kuota internet dari KEMENDIKBUD. Kuota ini dibagi menjadi 3 golongan yakni untuk peserta didik jenjang PAUD diberikan 20 GB/bulan, untuk peserta didik jenjang SD dan SMP diberikan 35 GB/bulan, untuk peserta didik jenjang SMA diberikan 42 GB/bulan dan untuk peserta didik jenjang universitas diberikan 50 GB/bulan. Pemerintah sangatlah adil dalam pembagian bantuan kuota tersebut, maka dari itu mari kita bijak dalam penggunaan media sosial. Jawaban berupa bantuan kuota seperti ini yang ditunggu-tunggu oleh semua pelajar maupun mahasiswa. Karena dapat meminimalisir pengeluaran dana pada masa pandemi covid-19 ini melihat harga kuota internet memang tidak murah.
Media sosial memang sangatlah penting bagi kehidupan kita, sumber informasi terbesar memang semua ada didalam media sosial. Jika kita bisa bijak dalam penggunaan media sosial tersebut maka informasi-informasi yang kita dapatkan akan berguna. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini sumber-sumber informasi yang jelas dan bisa dibuktikan kebenarannya akan ditunggu oleh semua kalangan masyarakat di Indonesia. Marilah kita hindari hoaks dari informasi yang ada karena informasi media sosial adalah kebutuhan penting dari kemajuan bangsa kita sendiri. Negara Indonesia dapat maju dan perang saudara akan tidak ada jika para elemen manusia dapat menjaga keaslian dan kebenaran semua sumber informasi di media sosial.

Penulis : Mochamad Farhan Kamil
( Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Sidoarjo )