Surabaya – Masyarakat Jatim yang menanti kedatangan vaksin Covid-19 akhirnya mendapat jawaban. Direncanakan vaksin tahap awal untuk Jatim tiba pada awal Januari 2021. Jumlahnya 317.000 dosis.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menyatakan ini berdasarkan keterangan dari Plt Dirjen P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Menurut Khofifah, vaksin sejumlah itu untuk kurang lebih 158.500 orang. Sebab, satu orang harus divaksin sebanyak dua kali dalam rentang 14 hari.
“Peruntukkannya akan diutamakan bagi para tenaga kesehatan (nakes) sebagai garda terdepan melawan Covid-19, TNI- Polri, serta guru,” terang Khofifah.
Dalam hal distribusi vaksin, Khofifah menyebut Pemprov Jatim telah menyiapkan sebanyak 2.404 vaksinator yang tersebar di 38 kabupaten dan kota. Vaksinator telah bersertifikat setelah mengikuti training dalam tujuh angkatan, dan setiap kabupaten dan kota terdapat dua programer. Jumlah itu diperkuat dengan kondisi Jatim yang telah memiliki 8.501 vaksin karier, dan 1.800 lemari es.
Khofifah juga menyatakan siap menjadi orang yang pertama kali disuntik vaksin Covid-19 di Jatim. Langkah Khofifah itu mengikuti aksi Presiden RI Jokowi.”Kalau di tingkat nasional presiden, apa di tingkat provinsi gubernur? Saya siap untuk divaksin pertama untuk Jatim,” tegas Khofifah saat pertemuan dengan Forkopimda membahas penanganan Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, kemarin.
Jatim juga sudah melakukan simulasi vaksinasi Covid-19 yang dihadiri langsung Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat sekaligus Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. Kehadiran Ketua MUI ini memberikan keyakinan sekaligus gambaran kepada masyarakat, bahwa vaksin Covid-19 ini halal.
Khofifah menyatakan, Jatim dalam posisi siap melaksanakan vaksinasi untuk masyarakat. “Jika ada tambahan vaksin lagi, kami akan siapkan penambahan vaksinator sekaligus fasilitas pelayanan kesehatannya,” ungkapnya.
Program vaksinasi Covid-19 ini memang harus dilaksanakan bersama-sama semua unsur. Tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah semata. Melainkan harus berkolaborasi yang terintegrasi dari semua pihak, untuk berkomitmen memutus penyebaran Covid-19 di Indonesia.
Simulasi ini dimaksudkan untuk melakukan cek terkait penerapan SOP, SDM, kapasitas, dan alat penyimpanan vaksin. Digambarkan bahwa vaksin ini telah diburu oleh seluruh masyarakat dunia, sehingga dalam pendistribusiannya di-back-up oleh TNI-Polri.Untuk Jatim, dari data logistik, vaksinator dan faskes setelah diitung akan mampu menyelesaikan vaksinasi sekitar enam bulan. Maka diharapkan pelaksanaan vaksin bisa berlangsung sukses. (azt/ekn)