Malang – Betulkah terbentuknya klub sepak bola legendaris di Kota Malang, Persema Malang, yang kemudian diperingati sebagai hari jadinya setiap tahun, adalah 20 Juni 1953? Tak ada yang tahu persis. Siapa sebenarnya yang menetapkan tanggal itu, sebagai momen berdirinya tim berjuluk Bledeg Biru tersebut.
Tak hanya lima Wali Kota Malang era 1983-2013, yang merupakan ketua umum. Jajaran pengurus Persema Malang dan Askot PSSI Kota Malang, nihil database. Alias tak tahu jelas terkait sejarah kelahiran tim, yang pernah berganti julukan tahun 2005 itu, menjadi Laskar Ken Arok. Jika memang hari jadi tim itu tanggal 20 Juni 1953, besar kemungkinan salah kaprah alias tidak valid datanya.
Sejak era PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang) tahun 1933, hingga Persema Malang terakhir 2011, tak pernah absen memasok pemain ke Timnas Hindia Belanda dan Timnas Indonesia.
Pertamakali melahirkan legenda kiper yang arek Sumpil, Tan Mo Heng, Timnas Hindia Belanda di Piala Dunia 1938 Prancis, hingga terakhir ke Timnas Indonesia 2010, si Arek Lawang, Irfan Haarys Bachdim.
Persema Malang namanya sudah tercatat, ketika tampil pada Kejurnas PSSI kualifikasi Regional Jawa Timur, musim 1951. Dua tahun sebelum tahun 1953, yang ditengarai saat ini sebagai hari jadinya. Saat itu, Persema gagal lolos ke putaran nasional mewakili Jawa Timur. Setelah ditaklukkan Persibaja Surabaja (Persebaya Surabaya), pada laga ulangan di Surabaya. Dengan skor 1-4, pada 30 September 1951. Tim asal Surabaya ini, kemudian menjadi juara pada putaran final Empat Besar Kejurnas PSSI. Setelah menggulung PSM Makassar, Persidja Djakarta dan PSIM Jogjakarta.
‘’Sebagai mantan pengurus Persema Malang, saya ikut berbangga dan bahagia bilamana ada temuan baru. Ada sejarah baru tentang Persema Malang. Bila selama ini Persema dikenal lahir 20 Juni 1953, namun dalam temuan sejarah baru, 8 Oktober 1934 ini sekaligus mengkoreksi. Persema bahkan jauh lebih legendaris. Sudah ada sejak tahun 1934.’’
‘’Sehingga, sesungguhnya Persema merupakan salah satu klub legendaris. Bersama 12 tim lainnya. Seperti Persebaya, PSM, Persija, PPSM Magelang, Persis, Persib dan sejumlah klub legendaris lainnya, pada Kongres PSSI kedua 1934,’’ ungkap mantan Sekum Persema Malang 2010-2013, Dito Arief.
Kembali ke Persema Malang. Tim ini bersama 15 tim lainnya, sudah terdata tampil berlaga pada Kejurnas PSSI kualifikasi Regional Jawa Timur musim 1951. Yakni Persibaja Surabaja, Persibo Bodjonegoro, Persik Kediri (kota), PSM Madiun (kota), PSBI Blitar (kabupaten) dan Persit Tulungagung. Kemudian sembilan tim lainnya, yang masih menggunakan nama kota/daerah, yaitu Lumadjang, Djember, Situbondo, Bondowoso, Banjuwangi, Bangil, Probolinggo (kota), Lamongan dan Tuban.
Cikal bakal Persema Malang, yang pernah memiliki gelandang Timnas Indonesia era 1952-1961, Kho Thiam Gwan, sejatinya sudah ada sejak terbentuknya semacam federasi sepak bola lokal (askab/askot saat ini). Yaitu MVB (Malangsche Voetbal Bond) yang juga menjadi nama bond/tim sepak bola Malang, pada 7 Agustus 1917.
Kemudian diperbarui lewat MVB (Malangsche Voetbal Bond) tanggal 7 Agustus 1922. Sebelum menjadi UVB (Unitas Voetbal Bond) tahun 1926 dan pembaharuan UVB (Unitas Voetbal Bond) 1928.
Tahun 1933, pada saat itu di Malang berdiri VMO (Voetbalbond Malang en Omstreken) dan OJVB (Oost Java Voetbal Bond). Keduanya dibentuk kalangan sepak bola kolonial Belanda. Akan tetapi pada tahun 1933 juga, insan sepak bola pribumi di Malang, juga tak tinggal diam. Mereka mendirikan federasi sendiri. Yakni PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang) atau dalam bahasa Belandanya disebut DIIV (Districselftal van den Inlandschen Voetbalbond).
PSIM kemudian berganti nama menjadi PST (Persatoean Sepak Raga/Bola Toemapel) pada 8 Oktober 1934. PST saat itu, sudah berafiliasi dengan PSSI. Bahkan pada 8 Oktober 1934 itu juga, melalui tujuh pionir pentingnya, membentuk kepengurusan pertama. Sang Ketua Umum dijabat Raden Soedarno dan Sekretaris-1 Raden Abdoel Rachman. Serta Sekretaris-2 Raden Soewarno. Posisi Bendahara dipegang Raden Soedomo dan tiga orang masuk posisi Komisioner. Raden Koesno, Mochmmad Takim dan Soekaswo.
Mereka juga sudah mengikuti Kongres PSSI II di Surakarta, di era Ketua PSSI Ir. Soeratin Sosrosoegondo, dengan mengutus empat delegasi. Yakni Raden Soedomo (bendahara) dan tiga komisioner. Yaitu Raden Koesno, Mochmmad Takim dan Soekaswo.
Pada Kongres PSSI tahun 1934 itu, PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang) bersama 12 bond lainnya, menjadi kekuatan utama PSSI, melawan arogansi dan kesewenang-wenangan NIVU (Nederlandsche Indische Voetbal Unie). Yang merupakan PSSI atau federasi sepak bola bentukan Pemerintah Kolonial Hindia Belanda.
‘’Awalnya saya juga gamang, dengan sejarah berdirinya Persema tanggal 20 Juni 1953. Tapi tim ini sudah ikut Kejurnas PSSI tahun 1951 dan juga 1952. Bahkan tahun 1934 sudah ada delegasi cikal bakal Persema, yaitu PSIM Malang di Kongres PSSI Solo 1934.’’
‘’Dengan pelurusan sejarah ini, semoga kelak membuat perhatian pecinta sepak bola Malang, bisa lebih aware dengan keberadaan Persema. Begitupula perhatian pemerintah daerah, khususnya Pemkot Malang, bisa lebih peduli terhadap salah satu klub legendaris di Indonesia. Apalagi saat ini pengelolaan Persema, sudah dikembalikan kepada Askot PSSI Kota Malang,’’ imbuh Dito.
Sebagai bond baru, PSIM Malang (cikal bakal Persema Malang) hadir di Kongres PSSI 1934 di Surakarta. Bersama lima bond baru lainnya. Yaitu PPSM Magelang, PSISa Salatiga, VIT Tegal (Persekat Tegal), PSTS Tasikmalaya (Persitas Tasikmalaya) dan PSIS Semarang. Temasuk tujuh bond lama lainnya, VIJ-Voetbalbond Indonesia Jacatra (Persija Jakarta), BIVB- Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (Persib Bandung), dan PSM-Persatuan Sepak Bola Mataram Yogyakarta (PSIM Yogyakarta).
Kemudian VVB-Vortenlandsche Voetbal Bond Solo (Persis Solo), MVB-Madioensche Voetbal Bond Madiun (PSM Madiun), IVBM-Indonesische Voetbal Bond Magelang (PPSM Magelang), dan SIVB-Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond Surabaya (Persebaya Surabaya).
Bandingkan dengan empat tim besarnya lainnya. Yang sama-sama memproklamirkan terbentuknya tim mereka, di saat masih menggunakan nama dalam bahasa Belanda. Pertama, nama Persija Jakarta baru digunakan tahun 1950, tetapi hari jadi mereka adalah 28 November 1928, saat masih bernama VIJ-Voetbalbond Indonesia Jacatra.
Kemudian nama tim Persebaya Surabaya. Baru digunakan tahun 1959 setelah tahun 1927-1943, menggunakan nama Persibaja (Persatuan Sepak Bola Indonesia Soerabaja). Meski Persebaya untuk hari jadi, tetap mencantumkan tanggal 18 Juni 1927 ketika masih menyandang nama SIVB (Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond Surabaya)
Begitu pula Persib Bandung. Tetap menggunakan tanggal 14 Maret 1933, sebagai hari jadinya setelah terjadi merger atau peleburan dua tim. PSIB (Persatuan Sepak Bola Indonesia Bandung) dan NVB (National Voetball Bond). Lantas tim eks perserikatan tertua kedua di Indonesia, Persis Solo juga mencatumkan tanggal kelahiran 8 November 1923. Yang notebene saat masih mengusung nama tim VVB (Vorstenlandsche Voetbal Bond).
Kronologis tersebut, paling tidak meluruskan sejarah. Yang menyatakan Persema terbentuk atau berdiri 20 Juni 1953, tidaklah tepat. Jika dirunut ke belakang hingga 87 tahun silam (1933-2020), ketika PSIM (Persatoean Sepakbola Indonesia Malang), berganti nama menjadi PST (Persatoean Sepak Raga/Bola Toemapel) pada 8 Oktober 1934, maka Persema berhak mencantumkannya sebagai hari jadinya. Sebagai bond sepak bola resmi pribumi pertama di Malang, bahkan Persema Malang dengan inisial PSIM, sudah menjadi anggota ke sembilan PSSI tahun 1934.
‘’Sebagai mantan pemain Persema, jujur saya sendiri tidak tahu persis sejarah berdirinya Persema yang sesungguhnya. Ketika masih yunior sampai masuk tim senior Persema tahun 2005 hingga 2007, saya tahunya ya tanggal 20 Juni1953 itu berdirinya Persema.’’
‘’Saya agak terherankan sebelum tahun 1953 dalam sejarahnya Persema, malah sudah ikut kompetisi. Jadi mana yang benar, saya tidak tahu. Syukur jika ada pelurusan sejarah,’’ ujar FX. Yanuar Wahyu, yang kini menukangi Ricky Nelson Academy (RNA) U-15 Lawang itu.
Laga Persema dalam Kejurnas I dan II PSSI 1951-1952
29/11/1952 Persipro Probolinggo vs Persema Malang 1-2 (Putaran Nasional)
30/11/1952 Persibaja Surabaja vs Persema malang 5-0 (Putaran Nasional)
12/12/1952 Persija Jakarta vs Persema Malang 2-0 (Putaran Nasional)
13/12/1952 PSMS Medan vs Persema Malang 2-1 (Putaran Nasional)
16/12/1952 Persib bandung vs Persema Malang 2-1 (Putaran Nasional)
26/12/1952 Persis Solo vs Persema Malang 4-2 (Putaran Nasional)
30/09/1951Persibaja Surabaja vs Persema malang 4-1 (Regional Jatim)
07/07/1951 Probolinggo vs Persema Malang 1-3 (Rayon B Jatim)
22/07/1951 Persema Malang vs Persibaja Surabaja 0-2 (Rayon B Jatim)