Momen libur Natal dan Tahun Baru, membuat pergerakan wisatawan di Indonesia kemungkinan akan terjadi secara merata ke sejumlah destinasi wisata di Indonesia termasuk di Kota Malang, Jawa Timur.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, libur tahun baru ini pihaknya sudah mempersiapkan sejumlah langkah antisipasi agar klaster wisatawan tidak terjadi. “Nataru tidak boleh ada keramaian. Tahun baruan tidak ramai-ramai. Kembang api tidak ada dulu,” katanya.
Seluruh tempat wisata sampai saat ini juga masih mematuhi protokol kesehatan CHSE termasuk mewajibkan wisatawan menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
Terkait pembatasan arus wisatawan, pihaknya menyebutkan, saat ini wisatawan dari daerah mana pun bisa liburan ke Kota Malang yang penting para wisatawan patuh dengan protokol kesehatan yang diterapkan. “Kota Malang kasus Covid-19 semakin meningkat, strategi bisa saja rapid tes antigen. Tapi tunggu Surat Edaran turun,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk hotel, Ida menyebutkan bahwa sebagian besar saat ini sudah mengantongi sertifikat CHSE karena telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik. Tidak hanya itu, hotel-hotel tersebut juga telah ditandai dengan stiker yang menyatakan bahwa penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan di sana.
Saat ini hotel-hotel di Kota Malang juga menambahkan konsep ganjil genap untuk pemesanan kamar hotel agar lebih aman.“Misal kamar hotel ada 50, jadi yang boleh diisi separuhnya. Kalau hari ini kamar nomor satu dipakai, kamar nomor dua tidak boleh dipakai, lalu kamar nomor tiga boleh dipakai. Kamar yang baru dipakai di hari itu diistirahatkan dulu sehari. Besok ada tamu, masuk ke kamar yang kemarin tidak dipakai,” katanya. (Joff-Ins)