Batu – Pemkot Batu benar-benar memperhatikan para pemudanya. Melalui Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Batu, 79 mahasiswa berprestasi digelontor bantuan untuk kebutuhan selama masa studinya.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko memberikan motivasi dan masukan kepada para mahasiswa itu, Rabu (23/10). Berlangsung di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani. Tujuannya, memberikan pembinaan bagi para mahasiswa penerima bantuan.
Walikota Batu, Dewanti Rumpoko mengungkapkan: Sejak program ini diluncurkan, baru kali ini dilakukan pembinaan seperti ini. Dirinya bersyukur. Anak-anak Kota Batu bisa mendapatkan bantuan. Menurutnya, ini hanya bantuan biasa. Bukan beasiswa.
“Karena kalau beasiswa, dibantu secara penuh. Sedangkan ini hanya sebagian saja. Jadi, lebih tepatnya adalah bantuan,” tutur Dewanti.
Pihaknya sangat berharap. Program ini bisa terus berlanjut dimasa mendatang. Terutama mahasiswa yang akademisnya bagus. Memiliki potensi. Namun secara ekonomis harus dibantu. Maka, pemerintah harus ambil bagian di dalamnya.
Kedepannya, anak-anak ini harus terus memiliki hubungan dengan Pemkot Batu. “Jadi berapa jumlah awalnya. Harus ada hubungan dan terus melakukan komunikasi. Namun, kami bukan ingin minta kontribusi,” ujarnya.
Akan tetapi, siapa tahu ilmunya bisa diterapkan di Pemkot Batu. Maka hal itu adalah salah satu hal utama yang bisa diambil dari anak-anak ini. Contohnya keilmuan dalam bidang pariwisata dan ekonomi pertanian. Dengan begitu mereka tak hanya melulu belajar saja.
“Akan tetapi, bisa mengaplikasikan ilmu yang telah didapat. Sehingga bisa berproses baik secara teori maupun penerapannya. Ini adalah hal yang harus dilakukan. Sehingga ketika lulus tidak gagap,” ujarnya.
Maka dari itu, pihaknya telah memberi kesempatan pada anak-anak tersebut. Agar memiliki inisatif dan masukan positif pada pemerintahan Kota Batu. Sesuai dengan ilmunya masing-masing. Agar mereka bisa semakin merasakan memiliki Kota Batu.
Sementara itu, Kadindik Kota Batu, Eny Rachyuningsih menjelaskan: Acara ini adalah silaturahmi dan pengarahan dari Walikota Batu. Sedangkan mengenai beasiswa atau bantuan ini, sesuai dengan rencana Kota Batu tahun 2005 hingga 2025. Sesuai Perda No 4 tahun 2012.
“Bahwa Kota Batu ini harus ditopang oleh dua sektor. Sektor pariwisata dan pertanian. Bahkan tahun 2005 lalu, Pemkot Batu pernah lakukan kerjasama dengan Fakultas Pertanian UB. Perihal pemberian beasiswa kepada para anak petani di Kota Batu,” beber Eny.
Diungkapkannya, beasiswa seperti ini sudah dimulai sejak tahun 2014. Diberikan kepada enam orang anak Kota Batu. Dibagi menjadi tiga jurusan pertanian dan tiga jurusan pariwisata. Dari program ini dimulai, hingga saat ini sudah ada 34 anak yang lulus menyelesaikan studinya.
“Dari 79 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa itu. Paling banyak ada di perguruan tinggi sekitar Malang Raya. Seperti Universitas Brawijaya (UB), Universitas Negeri Malang (UM), Universitas Merdeka (Unmer), dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM),” ungkapnya.
Dari jumlah itu, mahasiswa yang ada di Malang Raya ada sejumlah 68 mahasiswa. Sedangkan lainnya ada di wilayah Jawa Timur dan luar Jawa Timur. Bahkan ada yang ada di luar negeri.
“Malang raya ada 68 mahasiswa, 3 orang di Jatim, 5 Orang ada di luar Jatim, dan 3 orang di luar negeri. Untuk jurusan masih sesuai dengan tujuan awal. Yakni, jurusan pertanian sejumlah 42 orang. Pariwisata 13 orang dan jurusan lain 24 orang,” ungkapnya.
“Semua mahasiswa mutlak dan harga matu. Harus berasal dari warga Batu dan harus ber KTP Batu. Serta KK dan KTPnya harus sesuai. Serta diprioritaskan untuk keluarga yang memang benar-benar membutuhkan bea siswa. Kemudian harus berprestasi baik secara akademik maupun non akademik,” tutupnya. (ant/jan)