Malang – Hari ini (21/12), akan ada pemandangan langka di langit. Fenomena ini disebut Konjungsi Agung Jupiter- Saturnus. Kedua planet tersebut akan tampak bersinar sebagai satu bintang terang di langit pada malam ini.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional ( LAPAN) menyebutkan, saat Konjungsi Agung Jupiter-Saturnus, kedua planet tampak paling berdekatan di langit. Fenomena ini merupakan fenomena langka setiap 19,6 tahun sekali. Namun fenomena tahun ini adalah jarak terdekat dengan Bumi sejak 1623. Artinya fenomena malam nanti baru pertama kali terjadi setelah 400 tahun.
Orbit Jupiter dan Saturnus masing-masing akan sejajar pada Senin (21/12) ini. Jupiter membutuhkan waktu 12 tahun untuk mengorbit Matahari. Sedangkan Saturnus mengambil rute lebih lambat dan lebih jauh, sehingga membutuhkan waktu lebih lama, yakni 29 tahun.Dalam penyelarasan orbitnya yang langka ini, Jupiter pada dasarnya mengitari Saturnus, melaju melewati raksasa gas dalam perjalanan masing-masing mengelilingi Matahari, seperti yang ditulis Republika.
Bisa dilihat dengan mata telanjang
Lalu, apakah masyarakat luas bisa menyaksikan fenomena langka ini ? Peneliti Pusat Sains Antariksa (Pusainsa) Lapan, Emmanuel Sungging, mengatakan, siapa saja dapat menyaksikan dengan tanpa bantuan alat optik apa pun.
“Bisa dilihat langsung, kelihatan paling cemerlang saat itu,” ujar Emmanuel dikutip Kompas.com, Sabtu (19/12).
Ia menjelaskan, jarak asli Jupiter dengan Saturnus sebenarnya sangat jauh, lebih dari empat kali jarak Bumi dan Matahari. Akan tetapi, dari mata pengamatan di Bumi apalagi dengan mata telanjang, keduanya akan tampak seperti satu titik terang di langit.
Puncak fenomena ini sebenarnya terjadi pada 22 Desember 2020 pukul 01.18 WIB. Akan tetapi, karena kedua planet raksasa ini sama-sama di bawah ufuk (saat langit berwarna merah), maka fenomena ini sudah dapat disaksikan 21 Desember 2020 pukul 18.30 WIB. Masa puncak merupakan kondisi ketika dua planet ini berdekatan dan membentuk satu titik terang.
Cara Melihat Fenomena Konjungsi Agung Jupiter- Saturnus
Untuk melihat fenomena ini, Emmenuel menjelaskan beberapa langkah yang perlu diakukan. Anda bisa melihat ke arah barat daya sesaat setelah Matahari terbenam. Anda akan melihat planet Jupiter tampak lebih terang daripada bintang mana pun di langit. Sementara, Saturnus sedikit lebih redup dengan cahayä keemasan yang dapat dikenali.
“Untuk periode puncak/dua planet terlihat satu titik terang, hanya berlangsung semalam, sekitar pukul 20.00 WIB terbenam. Besoknya sudah kepisah lagi,” ujar Emmanuel.
Saat konjungsi, Jupiter dan Saturnus akan berjarak 0,1 derajat atau hanya 1/5 dari diameter bulan purnama jika dilihat dari Bumi.
Konjungsi Agung ini terakhir tejadi pada 20 Mei 2000 dan akan terjadi kembali pada 21 Desember 2020. Selanjutnya, fenomena ini akan terjadi pada 5 November 2040, 10 April 2060, dan 15 Maret 2080.
Jadi jangan sampai kelewatan ya fenomena unik ini…
(kps/rpk/anw)