Batu – Kota Batu tahun 2020 dipilih menjadi tuan rumah Musyawarah Daerah (Musda) Gerakan Pramuka Jawa Timur. Bertempat di Singhasari Hotel. Acara ini dibuka langsung oleh Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Rabu (15/12) malam. Dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan 3 M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan sabun/handsanitizer dan Menjaga jarak).
Musda berlangsung hingga (17/12). Menyiapkan program lima tahun ke depan. Juga dilakukan pemilihan siapa yang akan melaksanakan program tersebut. Artinya, ketua baru Kuarda Pramuka Jatim akan dipilih pada Musda kali ini.
“Tadi saya berpesan. Agar Pramuka bisa menjadi moral force atau kekuatan moral dari elemen strategis di negeri ini. Hari ini, menurut saya ada kebutuhan untuk melaksanakan institusional building, capacity building, karakter building,” ujar Khofifah.
Moral force bisa terjaga, kata dia, apabila semuanya memiliki rasa toleransi yang tinggi. Memiliki moderasi dalam berfikir dan bertindak. Ini dikarenakan dalam Pramuka terdapat event Internasional. Maka didalam jiwa para Pandu Pramuka. Tentu hati mereka harus NKRI harga mati. Ini menjadi hal yang sangat begitu penting sekali.
Hal itulah yang menjadi ruh didalam Pramuka. Menurutnya ketika ada proses dimana bangsa ini membutuhkan pendidikan karakter. Maka sesungguhnya medio untuk melakukan karakter building yang strategis ada di dalam Pramuka. “Karena pandu-pandu Pramuka harus bisa menjadi corong, menjadi penggerak, dan inisiator,” jelasnya.
Oleh karena iru, dijelaskan Khofifah, referensi dari UU No 12 tahun 2010. Tentang bagaimana menjaga Pramuka ini, tetap menjadi Pramuka yang seutuhnya. Serta tidak diwarnai oleh warna-warna lain. Karena sejatinya warna Pramuka ya tetap Pramuka.
Diceritakan dia, sejauh ia berproses didalam Pramuka. Ada sesuatu yang tidak tergantikan oleh suatu teknologi. Karena terdapat proses yang ada didalamnya. Mulai dari belajar mengikat yang dapat diartikan, kita akan selalu bergandengan tangan dengan yang lain. Maka sudah pasti kita akan menjadi semakin kuat.
Sementara itu, Ketua Kwarda Pramuka Jatim, Saifullah Yusuf menjelaskan. Pramuka Jatim kedepannya harus sejalan dengan Gubernur dan direstui oleh Gubernur. Karena yang memberikan dukungan itu adalah gubernur.
“Terutama harus sejalan dengan visi misi Gubernur. Selanjutnya untuk yang terpilih menjadi Ketua Kwarda Jatim nanti. Saya berharap tidak sedang menjabat pimpinan partai. Ini agar semuanya bisa nyaman. Terutama partai-partai lain,” ujarnya.
Hal itu dikarenakan, pada saatnya nanti pasti akan terdapat singgungan-singgungan di titik-titik tertentu. Karena hal itu bisa menjadi hal politik.
“Karena di dalan ADART Pramuka ini bukan merupakan politik golongan. Yang jelas biar semuanya nyaman. Dan tidak sedang menjabat salah satu partai. Selanjutnya, untuk sepanjang perjalanan harus selalu mengedepankan musyawarah,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Kwarcab Pramuka Kota Batu, Punjul Santoso berharap. Ketua terpilih nanti mengerti tujuan Pramuka ke depan. Bukan hanya keterampilan tali menali saja. Namun juga menggodok anak-anak bangsa untuk menjadi pemimpin di kemudian hari.
“Ini di karenakan Pramuka adalah Kawah Candradimuka. Untuk menggodok karakter yang berkepribadian luhur bagi anak-anak muda bangsa. Sehingga anak-anak muda ini dapat menghindari hal-hal negatif seperti narkoba, miras dan sebagainya,” jelasnya.
Sebenarnya, kata Punjul, anak-anak ini dapat mempelajari hal-hal baru dari kepramukaan yang luar biasa. Maka dari itu bagi ketua terpilih nanti dapat berkoordinasi dan melakukan sinkronisasi pada visi misi pemerintahan provinsi.
“Untuk Pramuka Kota Batu, saya berharap anak-anak SD, SMP dan SMA. Mau mengikuti Pramuka. Ini bertujuan agar bisa menjadi gugus depan yang bermanfaat bagi masyarakat Kota Batu. Seperti penanggulangan bencana dan peran-peran sosial lainnya,” tutup pria yang juga menjabat Wawali Kota Batu ini. (ant/jan)