
Kejurkot IPSI Dengan Protokol Kesehatan Ketat, Panitia membatasi yang masuk ke areal Kodim. Hanya atlet dan official, sesuai data nama di ID Card
Kejuaraan IPSI Kota Malang (Kejurkot) usia dewasa, selalu seru. Karena mempertandingkan antar perguruan pencak silat. Tercatat 12 perguruan silat anggota IPSI Kota Malang.
Tahun 2020 ini, lebih seru lagi. Karena digelar saat era adaptasi baru pandemi covid-19. Keseruannya, bukan hanya pertandingannya. Tapi kesibukan panitia menyiapkan dan menerapkan protokol kesehatan.
Sejak awal Ketua IPSI, H Parso membatasi peserta. “Hanya atlet terbaik setiap perguruan,” ujarnya memberikan saran saat rapat koordinasi dengan wakil perguruan.
Untuk mencegah terjadinya kerumunan, maka pertandingan digelar tanpa penonton. Dilaksanakan di aula Kodim 0833 Kota Malang. Panitia membatasi yang masuk ke areal Kodim. Hanya atlet dan official, sesuai data nama di ID Card.
Alhasil, bisa dikatakan Kejurkot IPSI 2020 ini, adalah kejuaraan silat paling sepi dan aman. Karena biasanya, suporter satu tim, bisa 3 kali jumlah atletnya. Jika satu tim 10 atlet, maka bisa membawa 30 suporter. Bahkan lebih. Kali ini tidak bisa.
Bahkan panitia membatasi jumlah orang di dalam aula. Hanya atlet yang akan tanding, official dan aparat pertandingan. Lainnya dilarang masuk aula.
Disediakan pula sarung tangan plastik. Saat pertandingan pun, official wajib mengenakan masker.
Di meja petugas penimbangan, disediakan hand sanitizer dan penyemprot disinfektan. Setiap kali selesai pertandingan, body protector disterilkan. Disemprot menggunakan alkohol 80 persen.
“Hasil rapat panitia yang dipimpin Bu Triwahyuni, bidang prestasi seperti itu. Prokes diterapkan. Sesuai regulasi. Terutama kerumunan. Maka pertandingan ini tanpa suporter,” ujar Anita Yuli, Bendahara IPSI.
“Demikian juga lokasi. Ketua Ipsi, Pak Parso yang memutuskan di aula Kodim. Karena sudah pasti protokol kesehatan bisa diterapkan di sini. Pintu masuk areal, hanya satu. Sebelah timur. Maka mudah dikontrol siapa saja yang masuk. Tanpa ID Card, gak bisa. Panitia juga pakai seragam orange. Jadi langsung bisa dibedakan. Mana panitia, mana peserta,” pungkasnyi.
Toif Kafabih, official dari silat Merpati Putih memberikan apresiasi kepada IPSI Kota Malang. Karena telah melakukan terobosan. Melaksanakan Kejurkot saat pandemi.
“Kejuaraan IPSI ini, ditunggu-tunggu. Karena bagi pemenangnya, sertifikatnya bisa untuk daftar jalur prestasi ke kampus. Karena antar perguruan silat. Bukan internal. Ya lebih bergengsi, nilainya lebih tinggi dari kejuaraan internal. Pesertanya rerata dewasa awal. Usia 18 tahun. Masih kelas tiga SMA,” jelasnya.
Sementara itu, hasil Kejurkot IPSI Kota Malang 12 Desember 2020, adalah: Juara Umum I diraih Tapak Suci. Juara Umum II diraih Pagar Nusa. Juara Umum III diraih Merpati Putih. (yan)