Malang – Proses pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Malang, sudah berlangsung Rabu (9/12) lalu. Pilkada tersebut, relatif berjalan lancar. Meski proses perhitungan suara, masih terus berlangsung.
Ternyata untuk mempersiapkan Pilkada tersebut, KPU Kabupaten Malang sempat disibukkan kenyataan di lapangan. Dari 42 ribu KPPS (Kelompok Panitia Pemungutan Suara), saat dilakukan rapid test, sekitar 1500 KPPS diketahui hasilnya reaktif.
Ketua KPU Kabupaten Malang, Anis Suhartini menyebut, meski ribuan KPPS reaktif, namun dari pemantauan dan evaluasi, proses pencoblosan hingga perhitungan di masing-masing TPS, tetap berjalan di seluruh TPS.
‘’Karena jika ada KPPS yang reaktif kurang dari lima orang, ada mekanisme yang ditempuh. Yakni pinjam KPPS dari TPS terdekat. Sepanjang TPS yang kita pinjami ini, juga masih memenuhi syarat. Yakni minimal lima KPPS,’’ katanya.
Sedangkan di Kabupaten Malang, terdapat 4.999 TPS. Tersebar di 33 kecamatan, berada di 390 desa/kelurahan. Dan di masing-masing TPS tersebut, kata dia, jumlah yang reaktif tidak lebih dari dua petugas.
‘’Maka yang reaktif tersebut, langsung dinonaktifkan. Tidak ditugaskan selama proses pemilihan berlangsung. Namun mereka tetap kami pantau,’’ tandasnya.
Dari penelusurannya, petugas KPPS yang reaktif tersebut, masih dalam pantauan petugas medis. Meski tidak sampai menjalani swab test. Namun KPU Kabupaten Malang memberikan fasilitas rapid test ulang, terhadap mereka yang reaktif. (riz/rdt)