Pusat Studi Peradaban (PSP) merupakan Lembaga dibawah naungan LPPM Universitas Brawijaya yang didirikan karena mengingat kesadaran akan kebesaraan sejarah Nusantara, nilai-nilai luhur yang dianut, dan kekayaan alam yang melimpah. Nilai-nilai luhur warisan leluhur tersebut akan kami gali dan akan kami aktualkan untuk merajut kembali peran sejarah masa kini dan masa depan. Pusat Studi Peradaban memiliki visi yaitu “Membangun Peradaban Nusantara yang Humanis pada Tahun 2090 M”. Sejalan dengan visi tersebut, Pusat Studi Peradaban bergerak untuk menjadi lembaga pemrakarsa untuk melakukan kajian, penelitian, eksplorasi kebudayaan dan peradaban di nusantara ini.
Dalam dunia Revolusi Industri 4.0, teknologi merupakan salah satu pilar strategi promosi pariwisata dan dapat menjadi, motor penggerak untuk menarik wisatawan bahkan di tempat wisata yang kurang terkenal sekalipun. Pemanfaatan internet of things (IoT) dapat menyumbang kontribusi yang besar untuk menjadikan tempat pariwisata sebagai salah satu objek pasar global, bahkan mampu menciptakan pasar baru dalam berbagai bidang lainnya.
Selaras dengan hal tersebut, PSP UB telah melakukan riset + 3 tahun (2017-2020) dan menghasilkan luaran berupa purwarupa aplikasi berbasis android dengan nama Nugie (Nusantara Guide). Aplikasi ini bertujuan untuk menyediakan platform informasi dan navigasi digital tentang cagar-cagar budaya di Indonesia, khususnya Indonesian Cultural Heritage. Pengguna aplikasi ini dapat merasakan dunia digital seperti pada dunia nyata tanpa adanya batasan atau diistilahkan immersive. Selain itu aplikasi ini juga menghubungkan para pemilik jasa tour guide, tour and travel, dan homestay (Community Based Tourism) dalam satu platform aplikasi di gawai ponsel pengguna. Teknologi yang dikembangkan dalam aplikasi ini antara lain, Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), 360° Camera, Drone, Photogrammetry, Geo-Location dan Simultaneous Localization and Mapping atau SLAM. Tampilan antar muka aplikasi ini berupa navigasi digital 3D yang interaktif. Sehingga dapat menjadi penunjuk arah, dan menampilkan informasi sebuah situs sejarah yang sedang dikunjungi oleh pengguna secara simultan.
Uji coba lapangan aplikasi nugie telah dilakukan di Museum Mpu Tantular, Sidoarjo. Hasilnya aplikasi ini berhasil menjadi pemandu digital yang bisa mengarahkan pengguna menjelajah benda-benda koleksi utama dalam museum tersebut secara simultan. Dokumentasi uji coba ini bisa dilihat lebih jelas di website Pusat Studi Peradaban, www.psp.ub.ac.id.
Kami menyadari bahwa aplikasi Nugie ini masih berupa purwarupa, sehingga penelitian dan perancangan masih harus terus dilakukan kedepan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan agar aplikasi dapat semakin baik dan bermanfaat.
keren mantap….