Malang – Masyarakat Kota Malang diminta mewaspadai potensi ancaman bencana akibat angin kencang. Ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Kepala BPBD Kota Malang Alie Mulyanto mengatakan: Berdasarkan kejadian Selasa (8/12) sudah masuk lima laporan.
Semuanya terkait pohon tumbang di wilayah Kota Malang. Akibat hembusan angin kencang yang terjadi beberapa hari terakhir.
“Sudah ada lima laporan yang masuk. Semuanya terkait kejadian pohon tumbang,” katanya Rabu (9/12).
Lokasi pohon tumbang antara lain: Jl Borobudur, Jl Mayjen Sungkono, Jl Kalpataru, Jl Janti, dan Jl Tanjung Sekar.
Menurutnya, angin kencang di Kota Malang ini, tak lepas dari fenomena La Nina. Sudah diprediksi dan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini nasional.
Angin yang terjadi kemarin, disebabkan adanya perbedaan suhu. Hingga menimbulkan hembusan angin kencang.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kecepatan angin di Kota Malang normalnya berkisar 10-20 kilometer per jam.
Namun kemarin terjadi peningkatan yang cukup signifikan. “Sekarang (kemarin.red) ada peningkatan cukup ekstrem. Antara 30-40 kilometer per jam,” ujar Alie. Hingga menjadi 40-60 kilometer per jam.
BPBD Kota Malang bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup. Kedua pihak ini melakukan langkah antisipasi. Untuk meminimalisasi bencana akibat angin kencang. Terutama menghindari korban jiwa.
“Saat ini, kami bersama DLH, terus melakukan monitoring. Bagi masyarakat, kami minta untuk waspada. Jangan berteduh di bawah pohon saat hujan atau tempat-tempat yang rawan,” katanya.
Berdasarkan catatan BPBD Kota Malang pada 2019 tercatat 223 kasus bencana yang melanda Kota Malang.
Rinciannya: 90 kali kebakaran, 47 kali tanah longsor, 24 kasus angin kencang, 22 kali pohon tumbang, kejadian banjir atau genangan air sebanyak 16 kali, efek gempa bumi tercatat dua kali dan kejadian lainnya sebanyak 22 kali. (jof/jan)