Malang – Manajemen Arema FC harap-harap cemas, sekaligus berharap adanya keputusan susulan. Yang diterbitkan PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), terkait nasib kelanjutan kompetisi Liga 1 2020/2021.
Termasuk fixed tidaknya rencana kick off lanjutan 31 pekan laga, atau 280 laga tersisa pada Februari hingga Juli 2021 mendatang. Pasca kompetisi terhenti lama, sejak 16 Maret 2020 karena pandemi virus corona (Covid-19).
‘’Soal rencana kick off Liga 1 2020/2021 ditetapkan Februari sampai Juli 2021, khan belum bisa jadi jaminan. Sebab PSSI atau PT LIB, belum bisa memberikan garansi, kalau mereka telah mendapatkan jaminan perizinan dari kepolisian, untuk kick off pada bulan Februari 2021,’’ tegas General Manager PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI), Ruddy Widodo.
‘’Arema jauh-jauh hari sudah memberi masukan ke PSSI dan PT LIB, agar melobi pihak kepolisian, untuk mendapatkan izin penyelenggaraan lanjutan Liga 1. Jika sudah kantongi atau ada garansi perizinan, PSSI dan PT LIB bisa menentukan tanggal pasti kick off. Agar klub ada kepastian juga’’ imbuhnya.
Ruddy berharap, PSSI dan PT LIB sudah harus bisa memberikan kepastian kepada klub-klub, terkait kick off Liga 1 2020/2021, di sela-sela rangkaian Pilkada Serentak 2020, tanggal 9-20 Desember. Kepastian tersebut penting bagi 18 klub -termasuk Arema FC- guna me-reschedule jadwal libur dan latihan tim. Termasuk berancang-ancang memikirkan nasib kontrak pemain, pelatih dan sponsorship yang rata-rata habis pada Februari 2021.
‘’Pilkada serentak khan berlangsung pada tanggal 9 Desember 2020 dan semua rangkaiannya sampai tanggal 20 Desember 2020. Minimal jika setelah Pilkada, belum juga ada keputusan dari PSSI atau PT LIB, kami klub-klub tidak tahu lagi harus bersikap bagaimana. Beda kalau PSSI dan PT LIB setelah Pilkada, langsung memberikan kepastian tanggal kick off. Tentu klub akan lega dan langsung menyiapkan tim kembali,’’ imbuh Ruddy Widodo.
Sejak kompetisi terhenti pada 16 Maret 2020 hingga saat ini, praktis manajemen Arema nihil pemasukan dari ticketing dan fresh money dari para sponsorship. Bahkan biaya operasional, baik gaji para pemain-pelatih-staf, kisaran Rp 800 juta per bulan dalam 10 bulan terakhir, mereka harus jatuh-bangun mengupayakannya.
Sebelumnmya Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, melalui SK PT LIB Nomor 394/LIB-KOM/XI/2020 tertanggal 2 November 2020, menunda lanjutan kompetisi Liga 1 2020 hingga Februari 2021. Temasuk adanya SK Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan lewat SKEP/69/XI/2020, tanggal 16 November, memastikan kompetisi digelar Februari-Juli 2021. (act/rdt)