Masa pandemi Covid-19 belum berakhir, hal ini ditandai dengan terus meningkatnya angka kasus positif dari berbagai penjuru dunia khususnya Indonesia. Memasuki era new normal masyarakat dihimbau untuk selalu menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan dan memutus mata rantai Covid-19. Beberapa kebiasaan baru yang harus dijalankan diantaranya gerakan 3 M yaitu : menggunakan masker, mencuci tangan secara rutin dan menjaga jarak fisik. Tak kalah penting dengan gerakan 3M, yang harus dijadikan kebiasaan adalah menjaga kesehatan dengan menjalankan gaya hidup sehat yang merupakan salah satun cara untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar tetap kuat.
Sistem Imun Tubuh
Tubuh manusia dilengkapi dengan sistem imun yang berperan penting dalam melawan infeksi yang disebabkan oleh Corona virus. Sistem imun akan membentuk antibody untuk melawan virus tersebut. Upaya preventif dilakukan dengan menghindari beberapa faktor resiko pemicu munculnya penyakit yang disebabkan oleh virus khususnya Covid-19, yaitu dengan meningkatkan sistem imun diantaranya dengan menjalankan gaya hidup sehat, menyediakan makanan sehat, mengelola stress dan fungsi kekebalan tubuh serta cukup istirahat, baik untuk mencegah maupun membantu memperbaiki kondisi kesehatan menjadi lebih baik. Mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi kandungan antioksidan yang didalamnya terdapat vitamin A, C dan E merupakan cara terbaik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Antioksidan vitamin ini berfungsi untuk melindungi sel dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh adanya radikal bebas dalam tubuh , juga dapat menangkal berbagai macam virus dan penyakit.
Proses Terbentuknya Radikal Bebas
Beberapa proses yang terjadi didalam tubuh akan menyebabkan terbentuknya oksidan-oksidan atau yang lebih dikenal dengan radikal bebas yang selanjutnya akan menyebabkan stes oksidatif. Stress oksidatif terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara produksi dan penghapusan Reaktif Oxygen Species (ROS) atau radikal bebas oleh sistem antioksidasi dalam tubuh. Antioksidan alami merupakan senyawa antioksidan yang terdapat secara alami dalam tubuh sebagai mekanisme pertahanan tubuh normal. Jika terjadi ketidakseimbangan antara produksi dan penghapusan ROS dalam tubuh, sistem oksidasi endogen harus diperkuat untuk mengurangi radikal bebas dengan menigkatkan asupan antioksidan dari luar (eksogen).
Sumber Antioksidan dan Manfaatnya
Sumber antioksidan yang berasal dari luar tubuh, banyak terdapat pada buah dan sayuran segar dalam bentuk karotenoid, flavonoid, α-lipoic acid, N-acetil cysteine vitamin A, vitamin C dan vitamin E. Salah satu tanaman yang berperan sebagai anti oksidan adalah labu kuning. Labu kuning segar memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap terdiri dari karbohidrat, protein, serat beberapa mineral seperti kalsium, fosfor, besi serta vitamin yaitu vitamin B, dan vitamin C.
Labu kuning mengandung karoten yang memiliki sifat fungsional sebagai antioksidan, sehingga dapat menghambat proses oksidasi di dalam tubuh manusia. Sesuai namanya, labu kuning mempunyai warna kuning atau jingga akibat kandungan karotenoidnya yang sangat tinggi. Karoten adalah suatu kelompok pigmen yang berwarna kuning, orange, atau merah orange, yang terdapat pada sumber makanan nabati yang memiliki sifat larut dalam lemak dan berfungsi untuk melindungi sel dan jaringan dari kerusakan akibat adanya radikal bebas, serta menghambat proses oksidasi yang terjadi didalam tubuh manusia. Karoten juga mampu melawan stress oksidatif yang diinduksi oleh reaktif oksigen spesies dan radikal bebas.
Kandungan Antioksidan Labu Kuning
Produksi labu kuning di Indonesia cukup melimpah, namun pemanfaatannya masih sangat terbatas meskipun merupakan komoditas pertanian yang mempunyai potensi tinggi sebagai makanan fungsional karena mengandung antioksidan. Khasiat labu kuning bagi kesehatan sudah tidak perlu diragukan lagi. Labu kuning memiliki peranan penting dalam mencegah penyakit degeneratif seperti diabetes mellitus, aterosklerosis, jantung koroner, tekanan darah tinggi, bahkan bisa pula mencegah kanker. Menurut penelitian kandungan total karoten labu kuning segar adalah sebesar 100,52 µg/g. Kebutuhan vitamin A pada orang dewasa 500 – 600 µg/ hari, sedangkan kebutuhan karoten total pada orang dewasa yaitu 7200 µg/hari, mengkonsumsi 72 gram labu kuning dapat memenuhi asupan harian karoten.
Rekomendasi Pangan Lokal sebagai Sumber Antioksidan
Pengembangan produk pangan fungsional semarik marak, khususnya dalam bentuk makanan selingan atau snack, hal tersebut didukung oleh berbagai penelitian dan produksi produk olahan pangan fungsional yang semakin berkembang Berdasarkan beberapa bukti dan fakta tersebut, kami bertujuan untuk memperkenalkan dan merekomendasikan labu kuning yang merupakan sumber pangan lokal dan memiliki potensi tinggi sebagai pangan fungsional, karena kandungan antioksidan didalamnya. Penulis berharap labu kuning ini dapat digunakan sebagai alternatif antioksidan diera new normal guna meningkatkan daya tahan tubuh, melindungi sel dan jaringan dari kerusakan yang disebabkan oleh adanya radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat menangkal berbagai macam virus dan terhindar dari berbagai penyakit.
Penulis : Evi Tresnowati, S.Gz (Mahasiswa Program Studi Profesi Dietisein Fakultas Kedokteran Universitas Brawija Malang)