Malang – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo, meninjau proses persiapan Politeknik Kesehatan Malang (Polkesma), yang akan digunakan sebagai Rumah Sakit Lapangan (RSL), untuk penanganan pasien Covid-19 di Kota Malang.
Dalam peninjauan tersebut, Doni Monardo yang juga Ketua Satgas Penanganan Covid-19, melihat proses pengerjaan tiap-tiap ruangan dan fasilitas yang ada. Dia menilai, kondisi RSL yang diproyeksikan dapat menampung 306 tempat tidur dan 10 ruang ICU tersebut, dapat menjadi lebih baik dari RS yang ada di daerah lain.
‘’Saya menilai kondisi Rumah Sakit Lapangan ini, termasuk mungkin yang akan lebih baik dibandingkan sejumlah rumah sakit yang tersedia di beberapa daerah,’’ kata Doni.
Doni berharap, pengerjaan fasilitas RS Lapangan yang ditargetkan selama dua pekan itu, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan pasien dan penanganan Covid-19 di Kota Malang dan sekitarnya.
‘’Mudah-mudahan saja pengerjaan selama dua minggu ke depan, bisa mempercepat meningkatkan pekerjaan ini, untuk penyelesaian fasilitas yang ada di tiap-tiap ruangan,’’ kata Doni.
Sehingga dia berharap, segala bentuk dukungan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat tersebut, dapat meringankan beban bagi sejumlah Rumah Sakit yang ada Malang dan sekitarnya.
‘’Mudah-mudahan penambahan ruang perawatan di Poltekes ini, akan bisa membantu untuk mengurangi beban RS yang ada di sekitar Malang Raya,’’ kata Doni.
Dalam kesempatan yang sama, Doni Monardo juga menilai, penanganan Covid-19 di wilayah Provinsi Jawa Timur, sudah semakin baik. Dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya. Akan tetapi dia melihat ada kenaikan kasus baru, setelah adanya liburan pada beberapa hari yang lalu. Tentunya Doni meminta, hal tersebut dapat dijadikan antisipasi untuk ke depannya.
‘’Secara umum Jawa Timur sudah sangat bagus, apabila dibandingkan pada periode bulan Juni, Juli, Agustus dan September awal. Tetapi setelah adanya libur empat hari yang lalu tren kenaikan (kasus Covid-19) mengalami sedikit peningkatan. Mudah-mudahan ini bisa sedikit dikendalikan,’’ imbuhnya.
Selanjutnya, kendati kasus Covid-19 dapat dikendalikan, namun Doni melihat bahwa angka fatality rate di wilayah paling timur Pulau Jawa itu masih tinggi. Dalam hal ini, Doni mengingatkan kepada pemangku kebijakan di daerah, agar terus memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik. Sehingga para penderita Covid-19 dengan gejala ringan, kemudian tidak menjadi lebih berat.Sebab, kondisi pasien Covid-19 dengan gejala berat, memiliki prosentase kematian hingga 67 persen.
‘’Hasil dari gejala ringan ke sedang ini, tidak boleh memasuki fase yang lebih tinggi, yaitu berat. Sehingga harus sedini mungkin ditangani dengan optimal, sehingga bisa lebih banyak menyelamatkan saudara-saudara kita,’’ imbuh Doni.
Belajar dari perkembangan penanganan Covid-19 di RS Lapangan Indrapura Surabaya, maka Doni meminta agar apa yang telah dilakukan di sana, dijadikan contoh dan perbandingan. Sebagaimana data yang diperoleh Doni, RS Lapangan Indrapura dengan kapasitas 356 tempat tidur, dapat terus menaikkan angka kesembuhan. Bahkan tidak pernah ada laporan mengenai kasus kematian, yang dikeluarkan secara resmi dari pihak RS tersebut.
‘’Pengalaman RS Lapangan Indrapura hendaknya bisa dijadikan sebagai perbandingan,’’ pungkas Doni.
Selain meninjau persiapan RS Lapangan Ijen Boelevard, Doni Monardo juga memberikan dukungan lain berupa alat swab antigen sebanyak 5.000 buah, masker medis 150.000 lembar dan 5.000 gloves. (* rdt)