Malang – Rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Kabupaten Malang, tidak sekadar penuh. Di rumah sakit tersebut, juga membutuhkan ventilator. Seperti di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan, Rumah Sakit Islam (RSI) Gondanglegi, RS Wafa Husada Kepanjen, dan RS Universitas Muhamdiyah Malang (UMM). Di empat rumah sakit tersebut, total ruang isolasi sebanyak 126 kamar. Padahal ventilator tersebut dibutuhkan, untuk menangani pasien yang terpapar Covid-19 dan membutuhkan perawatan intensif.
‘’Ada lebih dari 200 ruang isolasi, di sejumlah rumah sakit rujukan dan rumah sakit yang melayani pasien covid-19. Tapi seluruh ruang itu butuh ventilator,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, Kamis (3/11) kemarin.
Pasien yang terinfeksi coronavirus disease dan mengalami gagal nafas, membutuhkan ventilator. Alat tersebut berfungsi membantu seseorang yang mengalami kesulitan bernapas.
‘’Kami sangat membutuhkan sarana alat ventilator. Tempat tidur kami cukup. Tapi kemampuan pelayanan di ICU untuk Covid-19 butuh ventilator. Karena kasus yang terjadi kondisi pasien berat dan kritis,’’ ungkapnya.
Sementara sampai saat ini, hanya ada beberapa rumah sakit di Kabupaten Malang, yang memiliki ventilator. Sayangnya dengan jumlah yang terbatas. Yakni RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada Kepanjen, RSUD Lawang, RS UMM dan RS Prima Husada.
‘’Rumah sakit lain yang melayani pasien covid-19, tidak memiliki ventilator. Jadi sangat tergantung pada rumah sakit yang punya ventilator,’’ tandasnya.
Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, kini tengah menyiapkan ventilator bagi rumah sakit rujukan dan rumah sakit yang melayani pasien covid-19. Sehingga diharapkan, tidak ada lagi permasalahan kekurangan ventilator.
‘’Covid-19 penyebarannya cepat. Kami khawatir banyak pasien yang terpapar tidak tertangani dan semakin berat,’’ tandas Arbani. (riz/rdt)